Hasil Penelitian Klaim Vaksin Zifivax Ampuh Sebagai Booster
penelitian pemberian booster ini melibatkan 360 subjek. Waktu pemberian booster ini diberikan 3-13 bulan setelah subyek mendapatkan dosis lengkap
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Nicolas Manafe/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Vaksin Zifivax telah diteliti guna mengetahui efektivitasnya sebagai booster untuk Covid-19.
Penelitian dilakukan beberapa waktu lalu terhadap ratusan relawan di Hunan Provincial Center for Disease Control and Prevention (Hunan CDC).
Direktur Pemasaran dan Kemitraan PT JBio, dr Chairuddin Yunus menyampaikan, hasil penelitian terhadap vaksin Zifivax sebagai booster Covid-19 diterima pada Selasa (14/12/2021).
Baca juga: Vaksin Baru Jenis Zifivax Diklaim Miliki Tingkat Kemanjuran 81,71 Persen, BPOM Telah Keluarkan Izin
“Hal ini merupakan kabar gembira dari penelitian vaksin Zifivax sebagai booster. Kami berharap hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia, Kami juga sedang dalam proses pengajuan izin penggunaan vaksin Zifivax ini sebagai booster ke BPOM,” ucap Chairuddin Yunus, Rabu (15/12/2021).
Diketahui, Vaksin Zifivax dikembangkan di Indonesia oleh PT. Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio).
Dia menjelaskan, penelitian pemberian booster ini melibatkan 360 orang subjek.
Adapun waktu pemberian booster ini diberikan 3-13 bulan setelah subyek mendapatkan dosis lengkap (sebanyak 2 kali suntikan) vaksin inactivated Covid-19.
Baca juga: Mengenal Vaksin Covid-19 Terbaru Zifivax, Efek Samping, dan Efikasinya, Simak Penjelasannya
Chairuddin menjelaskan, titer neutralizing antibody terhadap virus Covid-19 original Wuhan strain meningkat hampir 24 kali lipat dari nilai titer antibodi 2,07 menjadi 49,07 sedangkan untuk varian Delta (B.1.172.2) meningkat lebih tinggi hampir 50 kali lipat dari nilai titer antibody 2,08 menjadi 102,58 setelah subjek mendapat booster Zifivax.
“Dari segi keamanan vaksin ini, efek samping yang dirasakan subjek hanya ringan, seperti nyeri di lokasi penyuntikan dan terasa sedikit lelah,” ungkapnya.
Vaksin Zifivax sudah diuji klinis di Indonesia sehingga sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia, dan sudah mendapat izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Selain itu, vaksin Zifivax juga sudah dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Zifivax merupakan vaksin yang dikembangkan dan diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dengan platform rekombinan protein sub-unit.
Ke depan, vaksin Zifivax akan dikembangkan dan diproduksi di Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.