Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Hanya di DKI Jakarta, Epidemiolog Yakin Varian Omicron Sudah Ada di Daerah Lain

Tri Yunis Miko menyakini virus Covid-19 varian Omicron sudah menyebar di sejumlah wilayah di Indonesia seperti Bali.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Tak Hanya di DKI Jakarta, Epidemiolog Yakin Varian Omicron Sudah Ada di Daerah Lain
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Suasana di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Tangerang memasuki libur Natal dan tahun baru, Senin (20/12/2021). Di tengah varian Omicron peningkatan jumlah penumpang mencapai 97 ribu orang atau naik 20 persen dibanding hari biasa, pihak pengelola bandara bekerja sama dengan kantor kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Soekarno-Hatta memperketat pemeriksaan dokumen kesehatan, dengan mensyaratkan penumpang sudah vaksin dosis kedua. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko menyakini virus Covid-19 varian Omicron sudah menyebar di sejumlah wilayah di Indonesia seperti Bali.

Menurut Miko, hanya saja kasus tersebut belum tercatat.

Kasus Omicron tak hanya ada di Jakarta seperti konfirmasi Kementerian Kesehatan.

Misalnya Bali sebagai salah satu pintu masuk via udara, dimana banyak wisatawan asing dari Australia melancong ke Bali.

"Bayangkan di Australia kasus meningkat jadi 4.000. Itu pasti karena omicron dan di Bali banyak masuk orang Australia. Menurut saya Omicron sudah ada di sana (Bali), tapi memang belum dilaporkan, tapi yakin ada, " kata Miko saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (21/12/2021).

Baca juga: Analis: Rupiah Bangkit Melawan Ketidakpastian Omicron

Ia menilai pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) di Indonesia berjalan lambat.

BERITA REKOMENDASI

Padahal varian ini memiliki karakteristik penularan yang jauh lebih cepat daripada varian Delta.

“Kalau mau serius (menghadapi varian Omicron), tidak boleh lama (WGS-nya) Kalau (WGS) lama-lama, ya artinya membiarkan penyebaran Omicron,” tegasnya.

Lebih jauh, ia menyarankan pemerintah terus melakukan investigasi setiap varian kasus yang terdeteksi, baik varian Alpha, Betha, Delta, dan Omicron.

"Kemudian dari investigasi, ditracing kalau ketemu ada kasus aktif maka segera isolasi dan karantina untuk membatasi penyebaran Covid-19, " imbuh Miko.

Selain itu, harus empercepat vaksinasi.


"Cakupan vaksinasi kita baru akan 50 persen itu harus dikejar . Itu harus dipercepat jangan sampai walaupun gelombang ketiga tidak akan sebesar dulu, tapi akibatnya menimpa daerah yang cakupan vaksinasinya rendah, ya babak belur juga banyak meninggal juga," ujar dia.

Dilansir dalam laman resmi Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes), hingga 19 Desember 2021, varian Omicron tercatat terdeteksi di DKI Jakarta.

Ketiga kasus tersebut adalah N seorang petugas kebersihan di Wisma Atlet yang diduga tertular dari WNI TF yang baru pulang dari Nigeria.

Serta dua kasus lain didapati dari WNI, pelaku perjalanan dari Amerika Serikat dan Inggris.

Sejak awal tahun hingga 19 Desember 2021 jumlah sekuens yang diperiksa untuk mendeteksi varian of concern (VoC) tersebut sebanyak 10358 dari seluruh wilayah Indonesia.

Dari jumlah itu, total kasus Alpha yang ditemukan sebanyak 81, Beta 22 kasus, Delta 6124 kasus, serta Omicron sebanyak 3 kasus.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas