Efek Samping Vaksin Moderna, Ini 5 Jenis Vaksin Booster yang Disetujui BPOM
Apa efek samping vaksin booster Moderna? berikut 5 jenis Vaksin Covid-19 untuk Booster yang telah disetujui BPOM.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin Penggunaan Darurat/Emergency Use Authorization (EUA) bagi lima vaksin Covid-19 sebagai vaksin dosis ketiga atau vaksin booster pada Senin (10/1/2022).
Adapun lima jenis vaksin Covid-19 tersebut adalah CoronaVac PT Biofarma, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, dan Zifivax.
"Alhamdulillah kami Badan POM bisa melaporkan beberapa vaksin yang sudah mendapatkan izin penggunaan sebagai vaksin booster," ujar Kepala BPOM RI Penny K. Lukito, dalam konferensi pers virtual, Senin (10/1/2022).
Sama seperti pemberian vaksin dosis pertama dan kedua, vaksin booster juga memiliki efek samping pada penerimanya.
Lantas, apa efek samping vaksin booster Moderna?
Baca juga: 5 Jenis Vaksin Covid-19 untuk Booster: CoronaVac, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, dan Zifivax
Baca juga: Indonesia Peringkat 4 Dunia Jumlah Warga yang Divaksin Covid-19, Menkes: Alhamdulillah
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat telah mengeluarkan kebijakan terkait penggunaan vaksin booster jenis Moderna.
CDC sangat menyarankan dosis penggunaan vaksin Moderna dengan takaran half dose (setengah dosis).
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin secara virtual saat konferensi pers Evaluasi PPKM yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (3/1/2022).
"CDC sama FDA Amerika mengeluarkan kebijakan untuk Moderna itu boosternya half dose. Karena memang ada isu kerasnya Moderna, ada efek KIPI-nya."
"Sekarang ITAGI sedang melakukan riset ya mudah-mudahan bisa selesai di tanggal 10 Januari."
"Kalau kemudian untuk vaksin Pfizer dan Moderna memang half dose dan full dose tidak ada beda dari sisi efektifitasnya, maka kita bisa menggunakan half dose dan kemungkinan besar kebutuhan vaksin booster bisa dipenuhi dari yang gratis," kata Menkes Budi.
Riset tersebut juga akan dilakukan oleh ITAGI maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
Jika takaran penggunaan dosis penuh maupun setengah pada vaksin Moderna tidak memberikan efek yang berbeda, maka takaran dosis booster cukup menggunakan setengahnya saja.