Pakar Epidemiologi: Infeksi Covid-19 Dapat Sebabkan Kematian Sel Otak dan Kerusakan Pembuluh Darah
Menurut Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman trend peningkatan kasus Omicron saat ini sedang terjadi dan anak-anak memiliki risiko.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Virus corona (Covid-19) varian Omicron tidak boleh dianggap remeh.
Varian Omicron bisa berdampak membahayakan, terutama pada anak-anak.
Hal ini diungkapkan Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman.
Menurutnya, trend peningkatan kasus Omicron saat ini sedang terjadi dan anak-anak memiliki risiko.
"Trendnya sama semua. Jadi tidak ada yang membedakan dan hari ini, terakhir di Australia lima orang yang meninggal anak di sini kurang lebih," ungkapnya pada talkshow virtual, Selasa (18/1/2022).
Dicky menegaskan, selama dua tahun Australia menghadapi pandemi, setidaknya ada 7 angka kematian.
Namun, begitu Omicron datang, setiap hari lebih dari 10 kasus kematian dan belakangan mayoritas anak-anak.
"Ini menjadi keprihatinan kita dan saya ingin sekali kita mengambil satu advodkasi pada pemerintah dengan memilih strategi dan mitigasi risiko kecil sekali," katanya.
Baca juga: Angka Positif Covid-19 Hari Ini Bertambah 1.362, Kasus Aktif 9.564
Dicky mengingatkan dampakn dari varian Omicron bukan hanya masalah kesakitan atau kematian, tapi juga long Covid-19.
Data terakhir menunjukkan infeksi Covid-19 dapat menyebabkan kematian sel otak.
"Ini penelitian terakhir, baru beberapa hari. Sel otak mati sehingga anak terganggu. Bukan hanya anak tapi juga dewasa," katanya.
Di sisi lain, memang gejala terpapar varian Omicron 80 persen ringan, tapi dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dari anak.
Baca juga: Tren Kenaikan Covid-19 Varian Omicron, Presiden Jokowi: Tetap Waspada dan Tidak Panik
"Termasuk data terakhir di Amerika menyebutkan ada kerusakan otot dan jantung. Walau belum tahu berapa persen, tapi kecendrungan banyak ditemukan pada organ sistemik. Ini saya kira harus sekali lagi memberikan kewaspadaan. Semoga menjadi pengingat," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.