Nyaris Tembus 10 Ribu, Berikut Sebaran 9.905 Kasus Covid di Indonesia pada Hari Ini: DKI Tertinggi
Pemerintah kembali mengumumkan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.
Editor: Malvyandie Haryadi
"Transmisi lokal mendominasi terjadinya kasus hari ini. Hal ini kemungkinan besar disebabkan masih tingginya mobilitas di masyarakat dan abainya masyarakat terhadap protokol kesehatan sehingga persebaran transmisi begitu cepat," kata Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi dalam pernyataannya kepada wartawan, Jumat (28/1/2022).
Jodi menjelaskan, pemerintah dalam hal ini terus mengimbau masyarakat untuk meminimalkan mobilitas ke luar rumah bila tidak terlalu penting.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Sederet Pihak Minta PTM Dihentikan, Kembali Pembelajaran Jarak Jauh
"Anjuran ini dilakukan sebagai upaya untuk memutus mata rantai persebaran Covid-19," tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, untuk mencegah terjadinya keparahan akibat penularan.
Dia menambahkan, pemerintah juga menyarankan masyarakat yang sudah memiliki tiket booster vaksin agar segera melakukan vaksinasi di gerai-gerai yang sudah disediakan pemerintah.
"Apa yang dikerjakan oleh pemerintah tentunya harus dilakukan dengan tepat dan terukur," jelasnya.
Dia mengatakan, asesmen level tiap minggu menjadi kunci untuk mengontrol pergerakan masyarakat dan ruang publik.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa dari asesmen inilah nantinya setiap kebijakan baik kewajiban maupun larangan akan berlaku ketika asesmen level diberlakukan.
"Pemerintah akan tetap menggunakan alat ini sebagai kontrol," pungkasnya.
Mayoritas di Jakarta
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin memperkirakan 75 persen dari total 8.077 kasus positif Covid-19 di Indonesia adalah varian Omicron.
"Dari delapan ribu yang positif sekarang, kira-kira 75 persen Omicron," kata Budi dalam Konferensi Pers yang disiarkan di Youtube Kementerian Kesehatan, Kamis (27/1/2022).
Perkiraan tersebut diungkapkan Budi berdasarkan data yang ia dapat dari Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) Laboratorium.
Budi mengungkapkan, dari 259 sampel yang diterima GSI dari DKI Jakarta, 250 sampel di antaranya adalah Omicron.
Baca juga: Kemenkes Terbitkan Sertifikat Vaksin Covid-19 Sesuai Standar WHO, Dapat Diakses di Pedulilindungi
"Saya baru dapat data hari ini dari GSI, Lab diluar Balitbangkes. Dia kirim 259 sampel yang dia terima dari DKI, 250 Omicron," terang Budi.
Sehingga Budi memperkirakan bahwa kasus Covid-19 di DKI Jakarta sebagian besarnya adalah Omicron.
"Jadi feeling saya, balik lagi ke feeling ya, mesti jujur saya bilang. Feeling saya sebagian besar di DKI sudah Omicron," pungkasnya.