Riwayat Kasus Covid-19 Selama Sepekan, Tembus 8 Ribu hingga Prediksi Gelombang ke-3
Riwayat kasus Covid-19 di Indonesia selama sepekan setelah Kamis (27/1/2021) kemarin tembus angka 8 ribu. Kapan prediksi gelombang ke-3 terjadi?
Penulis: Sri Juliati
Editor: Inza Maliana
Kasus positif: 2.925 pasien
Sembuh: 712 pasien
Meninggal: 14 pasien
Kasus aktif: 18.891 pasien
- Senin, 24 Januari 2022
Kasus positif: 2.927
Sembuh: 944
Meninggal: 7
Kasus aktif: 20.867
- Selasa, 25 Januari 2022
Kasus positif: 4.878
Sembuh: 869
Meninggal: 20
Kasus aktif: 24.856
- Rabu, 26 Januari 2022
Kasus positif: 7.010
Sembuh: 2.582
Meninggal: 7
Kasus aktif: 29.277
- Kamis, 27 Januari 2022
Kasus positif: 8.077
Sembuh: 1.643
Meninggal: 7
Kasus aktif: 35.704
Prediksi Gelombang ke-3 Pandemi
Dengan mulai tingginya angka penambahan kasus harian Covid-19, maka muncul pertanyaan, apakah gelombang ke-3 pandemi di Indonesia akan terjadi?
Ternyata, pemerintah sejak jauh-jauh hari telah memprediksi, gelombang ketiga Covid-19 pasti akan terjadi.
Terlebih sejak virus corona varian Omicron terdeteksi di Indonesia.
Demikian dikatakan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi sekira bulan Oktober 2021.
"Hal ini yang menyebabkan keniscayaan akan gelombang ketiga itu pasti terjadi," kata Nadia, Kamis (21/10/2021).
Nadia juga memprediksi, gelombang ketiga Covid-19 akibat penularan Omicron akan terjadi sekitar 2-3 pekan mendatang atau awal Februari, terhitung sejak kasus pertama diumumkan.
Ia memperkirakan, kasus Covid-19 di Indonesia nantinya akan meningkat sekitar 40.000-60.000 hingga awal Februari 2022.
"Kalau prediksi kasus omicron sepertinya para ahli masih prediksi, tapi mungkin bisa mencapai 40.000-60.000 total kasus Covid-19 pada awal Februari," kata Nadia, Kamis (13/1/2022).
Hal senada juga dikatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut memprediksi puncak gelombang ketiga Covid-19 terjadi pada awal Februari 2022.
Prediksi tersebut berdasarkan pengamatan dari lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron yang terjadi di negara lain, yaitu sekitar 40 hari setelah kasus pertama ditemukan.
Penularan Omicron lebih cepat daripada varian Delta.
"Kita perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada awal Februari," kata Luhut dalam rekaman video, Selasa (11/1/2022).
Selain itu,peneliti pandemi sekaligus epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman juga memprediksi Indonesia akan mengalami gelombang ketiga infeksi virus corona pada Februari atau Maret 2022.
"Prediksinya adalah Februari atau akhir Februari-Maret," kata Dicky, Senin (10/1/2022).
Ada sejumlah alasan di balik prediksi tersebut. Salah satunya adalah melemahnya antibodi yang dimiliki masyarakat.
Menkes Imbau Tetap Waspada
Sementara itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati.
Yang paling penting selalu pakai masker, hindari kerumunan karena penularan akan semakin tinggi.
"Kalau bisa kerja di rumah, di rumah saja, tidak usah pergi kemana-mana karena risiko tertularnya sedang tinggi," kata Budi dikutip dari kemkes.go.id.
Kalaupun tertular, lanjut Budi, tidak perlu panik dan segera isolasi sendiri dan minum vitamin, jika ada gejala ringan minum obat.
"Yang perlu ke rumah sakit kalau ada Lansia atau komorbidnya banyak, itu ke rumah sakit. Dan cepat-cepatlah divaksin untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi varian baru," tuturnya.
Menkes juga meminta masyarakat mengetahui ciri-ciri varian Omicron agar bisa melakukan pencegahan.
Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam dengan tingkat penularan yang cepat.
"Nanti kita akan melihat dalam waktu yang singkat kenaikan jumlah kasus yang cukup tinggi," katanya.
Ciri-ciri selanjutnya dari varian omicron adalah tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah. Begitu pun tingkat keparahannya juga lebih rendah.
Sehingga pasien yang masuk ke rumah sakit lebih sedikit daripada pasien yang melaksanakan isolasi mandiri (isoman).
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com/Haryanti Puspa Sari/Luthfia Ayu Azanella/Rahel Narda Chaterine)