Gencarkan Vaksinasi Anak, Binda Kepri Tekankan Pentingnya Dukungan Orang Tua
Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Kepulauan Riau (Kepri) terus menggencarkan vaksinasi Covid-19 untuk anak
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Kepulauan Riau (Kepri) terus menggencarkan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun.
Kabagops Kolonel Chb Komara Manurung mewakili Kabinda Kepri Brigjen Pol R C Gumay mengatakan dalam menyukseskan program vaksinasi anak dibutuhkan dukungan orang tua.
"Kami butuh dukungan dari orang tua atau wali murid untuk menyukseskan keberhasilan vaksinasi bagi anak, vaksin ini gratis dan aman serta halal," kata Komara dalam keterangan yang diterima, Kamis (17/2/2022).
Menurut Komara, vaksinasi digelar bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Batam.
Ada empat titik yang menjadi lokasi vaksinasi, di antaranya SD Darussalam, SDS Radmila, Puskesmas Tanjung Sengkuang, dan SDN 003 Bengkong Kota Batam.
"Kami terus berkolaborasi dengan Dinkes Batam untuk memfasilitasi pelaksanaan vaksinasi, baik yang diselenggarakan secara massal maupun jemput bola ke sekolah. Ini kita lakukan agar anak usia 6 hingga 11 tahun di Batam segera mendapat vaksin lengkap," kata Komara.
Baca juga: Cegah Omicron, Binda Kalteng Genjot Vaksinasi Covid-19
Sementara itu, Kepala Sekolah SDS Radmila, Edi Cahyadi mengucapkan terima kasih atas kegiatan vaksinasi tersebut.
Dia berharap vaksinasi bisa mempermudah kegiatan belajar mengajar.
"Terima kasih kepada Bapak Presiden Indonesia dan Bapak Kepala BIN, alhamdulilah vaksinasi berjalan lancar, semoga dengan pelaksanaan vaksinasi ini bisa memperlancar proses pembelajaran khususnya bagi kami yang bergerak di bidang pendidikan," kata Edi.
Baca juga: Tekan Kasus Covid-19, Binda Bali Galakkan Vaksinasi Booster Bagi Masyarakat Umum dan Lansia
Sebagai informasi, hingga Selasa (8/2/2022) vaksinasi dosis I untuk anak usia 6 hingga 11 tahun di Batam telah mencapai 81,47 persen atau 108.398 orang.
Sementara vaksinasi dosis II baru mencapai 36,74 persen atau 48.885 orang.