Epidemiolog Setuju Indonesia Tak Perlu Buru-buru Transisi ke Endemi Covid-19
Pakar epideomiologi sependapat Indonesia tak perlu buru-buru transisi ke endemi Covid-19.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Garudea Prabawati
"Terus meningkatkan komunikasi resiko, manajemen pandemi, leadership setiap tingkatan. Termasuk di masyarakat sendiri, konsistensi 5M."
"Sehingga kita semua berperan mencapai akhir pandemi dengan minimal korban, minimal kerugian. Menyelesaikan masalah tanpa masalah. Biar tidak ada masalah long Covid di dua atau lima tahun kemudian," jelas dia.
Dia pun berharap dengan berbagai upaya, Indonesia mampu mengakhiri pandemi Covid-19 di akhir tahun.
"Setidaknya kita punya prinsip biar lambat asal selamat. Itu suatu hal yang kita jadikan rujukan. Arahnya pasti ke akhir pandemi, setidaknya kita capai akhir tahun ini," kata dia.
Skenario Pemerintah Menuju Transisi Endemi Covid-19: Bertahap, Hati-hati
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan skenario pemerintah menuju masa transisi Covid-19, dari pandemi menjadi endemi.
Luhut menjelaskan, pemerintah sedang mempersiapkan langkah-langkah untuk masa transisi.
Masa transisi ke endemi ini akan dilakukan secara bertahap.
Menurut dia, pemerintah tak akan terburu-buru memberlakukan masa transisi ke endemi, walaupun beberapa negara lain sudah melakukannya.
"Meskipun beberapa negara lain sudah mulai memberlakukan kebijakan pelonggaran untuk transisi ke endemi seperti Inggris, Denmark, hingga Singapura, namun kita tidaklah perlu latah ikut-ikutan seperti negara tersebut," kata Luhut dalam konferensi pers PPKM secara virtual, Senin (21/2/2022) dikutip dari laman pers Kemenko Marves.
Selain dilakukan secara bertahap, pemerintah juga menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menetapkan status endemi.
Pihaknya akan terus mengevaluasi kondisi penanganan Covid-19 menuju masa transisi.
"Kita akan melakukan transisi ini secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut dengan berbasiskan data indikator kesehatan, ekonomi, dan sosial budaya, serta terus menerapkan prinsip kehati-hatian."
"Kami akan terus melakukan evaluasi mengenai pra-kondisi endemi ke depan,” kata dia.
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Luar Jawa-Bali Meningkat, BOR Rumah Sakit Hanya 26 Persen