Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perlukah Indonesia Lakukan Suntikan Vaksinasi Covid-19 Keempat, Ini Kata Pakar Kesehatan

Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengungkap, kemungkinan suntikan vaksinasi Covid-19 keempat akan dilakukan kepada masyarakat.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Perlukah Indonesia Lakukan Suntikan Vaksinasi Covid-19 Keempat, Ini Kata Pakar Kesehatan
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Petugas medis memasukan vaksin ke alat suntik pada pelaksanaan Vaksinasi Booster Covid-19 dalam rangka perayaan Imlek 2573 di Gedung Pusat Pembelajaran Arntz Geise (PPAG) Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Jalan Ciumbuleuit, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (19/2/2022). Vaksinasi Booster Covid-19 yang diselenggarakan Ikatan Alumni (IKA) Unpar bersama Unpar, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat dan Dinkes Kota Bandung itu menyiapkan 3.000 dosis vaksin untuk civitas akademika, alumni, warga sekitar serta masyarakat Kota Bandung yang berlangsung selama dua hari. Kegiatan ini bertujuan selain membantu program pemerintah juga untuk membantu persiapan rencana pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) Unpar untuk waktu mendatang. Perlukah Indonesia Lakukan Suntikan Vaksinasi Covid-19 Keempat, Ini Kata Pakar Kesehatan(TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengungkap, kemungkinan suntikan vaksinasi Covid-19 keempat akan dilakukan kepada masyarakat.

Pemberiaan booster kedua tentu akan dilakukan setelah rangkaian evaluasi, uji klinik, maupun epidemiologi.

Data beberapa negara, misalnya Israel pada waktu varian Delta mendominasi menunjukkan imunitas sesudah booster yang dosis ke tiga dengan vaksin mRNA menurun.

Baca juga: Kabar Gembira! Epidemiolog Prediksi Tahun Ini Bisa Mudik Lebaran, Pemudik Disarankan Vaksin Booster

Baca juga: Kapolri Harapkan Vaksinasi Booster Untuk Lansia Dimaksimalkan

Juga Inggris, imunitas yang didapat dari booster nampaknya lebih cepat menurun pada varian Omicron dibandingkan varian Delta.

Laporan lain dari Amerika Serikat, Israel, Inggris menunjukkan, booster dengan mRNA akan dapat melindungi terhadap kemungkinan masuk rumah sakit sampai lima bulan terhadap varian Delta, dan sampai tiga bulan terhadap varian Omicron.

Di beberapa negara lainnya malah sudah mulai memberikan pemberian dosis keempat, seperti Israel, Chili, Kamboja, Denmark, Swedia dan Jerman, serta beberapa negara bagian di Amerika Serikat.

Petugas medis saat mengambil cairan vaksin booster Covid-19 di Maxxbox Cinere, Senin (21/2/2022). Sebanyak 1000 dosis vaksin booster Pfizer dan Astrazeneca yang diberikan kepada warga guna mempercepat pelaksanaan vaksin Covid-19 khususnya dosis penguat yang berlangsung hingga 22 Februari 2022 untuk mencegah semakin merebaknya kasus Covid-19. Tribunnews/Jeprima
Petugas medis saat mengambil cairan vaksin booster Covid-19 di Maxxbox Cinere, Senin (21/2/2022). Sebanyak 1000 dosis vaksin booster Pfizer dan Astrazeneca yang diberikan kepada warga guna mempercepat pelaksanaan vaksin Covid-19 khususnya dosis penguat yang berlangsung hingga 22 Februari 2022 untuk mencegah semakin merebaknya kasus Covid-19. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)
Berita Rekomendasi

Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, dasar pertimbangan pemberian vaksinasi keempat ini sangat bergantung dari manfaat yang diharapkan dari booster kedua ini.

"Apakah untuk mencegah infeksi atau mencegah penyakit menjadi berat, dan juga pertimbangan pada kelompok mana akan diberikan, berbagai jenis vaksin yang ada?," kata dia melalui keterangan tertulisnya, Kamis (24/2/2022).

Menurutnya, jika nanti ada pemberian booster kedua maka pemberian pada kelompok ini perlu diutamakan.

Misalnya petugas kesehatan, juga kaum lansia dan mereka yang dengan komorbid cukup berat.

Prof Tjandra Yoga Aditama
Prof Tjandra Yoga Aditama (HO/TRIBUNNEWS)

Berdasar data CDC Amerika Serikat, di masa varian Covid-19 Omicron maka efektifitas vaksin booster mencegah pasien harus berobat jalan ke Instalasi Gawat darurat adalah 87 persen, dan angka itu turun menjadi 66 persen sesudah 4 bulan disuntik booster.

Menghadapi varian Omicron maka efektifivitas vaksin m-RNA untuk mencegah seseorang masuk rumah sakit adalah 91 persen pada dua bulan pertama sesudah disuntik booster.

Lalu menjadi 78 persen sesudah empat bulan disuntik booster.

Ada dua pendapat tentang penurunan angka itu. Sebagian mengatakan walau turun tapi angka 78 persen masih cukup baik, sementara pendapat lain mengatakan penurunan itu perlu diantisipasi pemberian booster kedua untuk kembali meningkatkan efikasinya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas