Muncul Wacana Vaksin Booster Covid-19 Keempat, Pemerintah Ajak Masyarakat Kejar Dosis Primer
Beberapa waktu yang lalu muncul pembicaraan terkait adanya vaksin Covid-19 dosis keempat atau booster.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
![Muncul Wacana Vaksin Booster Covid-19 Keempat, Pemerintah Ajak Masyarakat Kejar Dosis Primer](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/percepatan-vaksin-booster_20220221_194206.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Beberapa waktu yang lalu muncul pembicaraan terkait adanya vaksin Covid-19 dosis keempat atau booster.
Pemerintah pada dasarnya setuju untuk memberlakukan booster di luar vaksin dosis primer.
Ini dikarenakan varian baru menurut penelitian memiliki kemampuan menurunkan efikasi dari vaksin tersebut.
Baca juga: Dokter Reisa: Tak Perlu Pilih-pilih Vaksin, Segera Lakukan Booster
Baca juga: 1.000 Karyawan Swasta di Jakarta Pusat Suntik Vaksin Booster Covid-19 di Gedung Taman Ismail Marzuki
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi pun memberi tanggapan adanya wacana booster keempat.
"Saat ini yang paling penting kita kejar dulu deh vaksinasi booster ketiga kita. Karena kita tahu bahwa cakupan vaksinasi kita ini juga masih harus kita kejar," ungkapnya pada acara Power Breakfast di Radio Elshinta, Senin (14/3/2022).
Melihat pada target cakupan vaksinasi Covid-19 yaitu 208 juta, dosis satu saat ini sudah disuntikkan sebanyak 193,5 juta. Sedangkan dosis kedua sebesar 151,4 juta.
![Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jubir-vaksinasi-covid-19-kemenkes-siti-nadia-tarmizi2.jpg)
Namun dosis ketiga baru 14,68 juta dari target 208 juta. Sehingga untuk vaksinasi booster keempat perlu ditunggu berbagai kajian ilmiahnya.
"Tapi paling penting menyelesaikan dulu vaksinasi dosis premier dan terutama lansia. Karena kalau kita lihat cakupan dosis kedua masih 57,5 persen," papar Nadia lagi.
Seperti yang diketahui, saat gelombang ketiga yang didominasi varian Omicron, kasus berat dan meninggal itu hampir 60 persen pada kelompok lansia.
"Ini yang memiliki komorbid, dari meninggal 8 ribu, 70 persen belum mendapatkan vaksinasi secara lengkap," pungkasnya.