Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menkes: Survei Serologi Jadi Dasar Penentu Kebijakan Penanganan Covid-19

Survei serologi akan menunjukkan berapa persen penduduk Indonesia yang sudah memiliki antibodi terhadap virus SARS-CoV- 2.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Menkes: Survei Serologi Jadi Dasar Penentu Kebijakan Penanganan Covid-19
Tribunnews.com/ Rina Ayu
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan hasil survei serologi akan menunjukkan berapa persen penduduk Indonesia yang sudah memiliki antibodi terhadap virus SARS-CoV- 2.

Hasil survei serologi menunjukan 86,6 persen populasi Indonesia memiliki antibodi terhadap Covid-19.

''Sero survei perlu dilakukan karena ini akan dipakai oleh pemerintah sebagai dasar dalam menentukan kebijakan yang berbasis bukti,'' katanya dalam konferensi pers secara virtual terkait hasil sero survei, Jakarta, Jumat (18/3/2022).

Dasar dari penelitian ini adalah mengukur berapa banyak tingkat penduduk yang sudah mempunyai tingkat kekebalan terhadap SARS-CoV-2.

Baca juga: Update Covid-19 Global 19 Maret 2022: Jumlah Kematian di Seluruh Dunia Capai 6.093.142

Tim Pandemi FKM UI yang juga melakukan sero survey Prof. Pandu Riono menjelaskan, kekebalan imunitas seseorang menjadi dasar untuk mengendalikan pandemi.

Kekebalan tersebut didapat dari upaya yang sistematik melalui vaksinasi dan didapat secara alami setelah seseorang terinfeksi SARS-CoV-2.

BERITA TERKAIT

''Sejak Desember 2021 tepat pada penelitian ini berakhir, kita tahu berapa banyak penduduk berdasarkan umur, berdasarkan jenis kelamin, berdasarkan wilayah, yang mempunyai tingkat imunitas terhadap SARS-CoV-2,'' kata Prof. Pandu.

Selain mengetahui proporsi penduduk yang memiliki kekebalan imunitas terhadap SARS-CoV-2, sero survey dilakukan untuk mengetahui berapa besar kadar antibodi yang dimiliki penduduk di Indonesia.

Kadar antibodi itu, lanjut Prof. Pandu, menjadi penting dalam menghadapi pandemi Covid-19 dengan berbagai varian virus.

Jika kadar antibodi pada tubuh seseorang cukup tinggi maka bisa menekan risiko yang sangat buruk dari pandemi ini.

Adapun untuk pelaksanaan sero survey dilakukan berdasarkan wilayah aglomerasi sebanyak 9 provinsi 47 kabupaten/kota, dan wilayah non aglomerasi yang terdiri dari 25 provinsi 53 kabupaten/kota.

Target sampel untuk wilayah aglomerasi ada 514 desa/kelurahan dengan target sampel 10.280 penduduk.

Namun yang terkumpul ada sekitar 92,8 persen atau 9.541 penduduk. Kemudian di wilayah non aglomerasi ada 580 desa/kelurahan dengan total target sampel 11.600 penduduk, sementara yang terkumpul 93,6 persen atau 10.969 penduduk.

Tidak terkumpulnya penduduk 100 persen dikarenakan ada beberapa orang yang menolak atau tidak bisa mengikuti survei karena terkait kondisi responden yang tidak memungkinkan.

Responden adalah penduduk Indonesia yang berusia 1 tahun ke atas. Sampel secara acak terpilih 20 penduduk sebagai sampel utama dan 60 penduduk sebagai sampel cadangan di setiap desa atau kelurahan terpilih.

Hasilnya secara umum 86,6 persen penduduk Indonesia usia di atas 1 tahun pada bulan November-Desember 2021 sudah memiliki antibodi terhadap SARS-CoV- 2.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan antibodi tidak mencegah penularan dan tidak mencegah transmisi. Namun antibodi bisa mencegah sakit parah yang berisiko kematian.

''Masyarakat diimbau tetap memakai masker, karena yang dapat mencegah penularan Covid-19 adalah dengan memakai masker,'' ucap Tito.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas