Tiga Indikator yang Dikejar Pemerintah Saat Bulan Ramadan di Masa Pandemi Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito menyampaikan perkembangan Covid-19 terkini.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito menyampaikan perkembangan Covid-19 terkini.
Sebelumnya ia mengingatkan ketika mendekati bulan Ramadan, Wiku menyebutkan semaksimal mungkin harus menekan risiko penularan.
Setidaknya ada tiga indikator yang perlu terus dipantau dan upayakan bersama. Pertama angka reproduksi virus yang harus ditekan.
Kedua positif rate yang harus diturunkan di saat testing terus ditingkatkan. Ketiga, program vaksinasi yang juga harus ditingkatkan pemerintah.
Terkait faktor yang pertama, pengukuran epidemiologi yang menggambarkan potensi penularan virus di tengah masyarakat.
"Kabar baiknya, dibandingkan angka reproduksi virus di 10 Maret lalu, angka per 24 Maret menujukkan penurunan di seluruh pulau besar di Indonesia," ungkap Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa (29/3/2022).
Penurunan paling besar berada di Nusa Tenggara yaitu dari 1,14 jadi 1,01. Kedua adalah positivity rate dan testing. Saat ini berdasarkan data mingguan di tingkat nasional, positivity rate sebesar 5,20 persen.
Hal ini turun jika dibandingkan pada angka sebelumnya yaitu 8,81 persen. Bahkan angka ini sudah turun drastis dari puncak Omicron yang mencapai 17 persen.
"Sayangnya orang diperiksa baik PCR mapun antigen mengalami penurunan. Di minggu ini, total jumlah orang diperiksa 700 ribu. Untuk tes PCR 185 ribu dan antigen 517.000," papar Wiku.
Baca juga: Satgas Covid-19 Minta Pemda Dukung Protokol Kesehatan di Masjid Saat Ramadan
Menurutnya data ini terbilang rendah mengingat di puncak Omicron lalu, jumlah orang diperiksa lebih dari 2 juta. Pada tes PCR menyumbang 650 ribu dan antigen 1,4 juta.
Lalu yang terakhir adalah vaksinasi Covid-19. Saat ini vaksinasi dosis pertama di tingkat naisonal mencapai 72 persen populasi. Sedangkan dosis dua 58 persen dari total populasi.
Di sisi lain, vaksinasi dosis ketiga atau booster mencapai di angka 7 persen dari populasi. Dan total target vaksinasi untuk lansia yaitu 21,5 juta lansia, dosis satu telah mencapai 79 persen.
Sedangkan dosis kedua mencapai 60 persen dan booster mencapai 10 persen dari kelompok lansia.
Melihat perkembangan tersebut, maka Wiku menyampaikan perlu melakukan upaya ekstra untuk pelaksanaan bulan Ramadan dan Idul Fitri mendatang.
Baca juga: Capaian Peta Jalan Literasi Rendah Akibat Pandemi Covid-19
"Tentunya, kegiatan ibadah akan maksimal apa bila dilakukan dalam keadaan aman dari Covid-19. Yaitu saat penularan di tengah masyarakat menurun, lalu jumlah orang yang divaksin dan booster meningkat," tegasnya.