Transisi Menuju Endemi: Lepas Masker di Tempat Terbuka dan Syarat Tes PCR-Antigen Dihapus
Kebijakan pemerintah dengan melonggarkan pemakaian masker serta penghapusan syarat tes PCR saat perjalanan disebut sebagai transisi menuju endemi.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Inza Maliana
Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menjelaskan, arahan dari Presiden akan dituangkan dalam beberapa perubahan kebijakan pengendalian Covid-19.
Wiku menegaskan, keputusan pelonggaran diambil pemerintah dengan menimbang perkembangan kasus nasional dan global terkini dan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Ia pun meminta masyarakat agar tetap melakukan vaksin dan menerapkan protokol kesehatan sebab pandemi belum resmi dinyatakan berakhir.
"Walaupun pemerintah telah banyak kembali mengizinkan peningkatan aktivitas masyarakat, tapi kita perlu tetap melanjutkan upaya vaksinasi dan budaya hidup bersih dan sehat lainnya seperti (penerapan) protokol kesehatan."
"Karena, sejatinya pandemi belum resmi dinyatakan berakhir oleh WHO," ujarnya dalam dalam keterangan pers, Selasa (17/05/2022) secara virtual.
Satgas berharap kebijakan pelonggaran dapat berjalan dengan baik sekaligus mendorong upaya pemulihan ekonomi nasional.
Baca juga: Analis: Kebijakan Boleh Lepas Masker Datangkan Sentimen Positif di Industri Pasar Modal
Baca juga: Naik Transportasi Umum Tetap Wajib Kenakan Masker
Transisi Menuju Endemi
Sementara itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kebijakan pelonggaran yang diambil pemerintah merupakan bagian upaya transisi dari pandemi ke endemi.
"Itu merupakan salah satu bagian dari program transisi yang pemerintah siapkan secara bertahap dari pandemi ke kondisi endemi," ujar Budi dikutip dari setkab.go.id.
Budi mengungkapkan, pemerintah melakukan upaya transisi secara bertahap dengan memperhatikan imunitas masyarakat terhadap Covid-19, termasuk varian baru Corona.
Satu di antaranya varian baru Omicron BA2 yang memicu lonjakan kasus di sejumlah negara dan telah terdeteksi di tanah air.
Ternyata, varian tersebut tidak memicu lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia. Hal ini berbeda dengan negara lain seperti China dan Amerika Serikat.
"Kita tidak mengamati adanya kenaikan kasus yang tinggi dengan adanya varian baru," ujarnya.
Menkes menambahkan, masyarakat Indonesia juga sudah memiliki daya tahan terhadap varian baru.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.