Kasus Covid-19 Naik, IDI Rekomendasikan Pakai Masker di Ruang Terbuka
PB IDI meminta pemerintah mengkaji ulang aturan pelonggaran pakai masker di ruangan terbuka sebagai upaya kewaspadaan strategi pengendalian penularan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Merespons kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia sepekan terakhir ini, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) meminta pemerintah mengkaji ulang aturan pelonggaran pakai masker di ruangan terbuka, serta menggiatkan vaksinasi booster.
Ketua Umum PB IDI, dr Adib Khumaidi mengatakan, pandemi Covid-19 masih belum selesai. Situasi endemi menunjukkan penyakitnya ada tetapi penularannya terkendali, jadi endemik bukan berarti kondisi bebas penyakit.
“Kami meminta kerjasama semua pihak baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat tetap perlu menjalankan berbagai upaya kewaspadaan strategi pencegahan dan sistem pengendalian penularan yang kuat," tutur Adib Khumaidi dalam acara di Jakarta, Selasa (21/6/2022).
Ia melanjutkan, penanganan ini tidak bisa dilakukan oleh tenaga medis saja, namun semua pihak secara bersamaan.
Baca juga: Satgas Covid-19 IDI Prediksi Puncak Kasus BA.4 dan BA.5 Tak Akan Setinggi Delta, Tapi Lebih Lama
PB IDI ini merekomendasikan beberapa hal antara lain, tetap gunakan masker di ruang terbuka dan di ruang tertutup. Tingkatkan kembali kegiatan tracing and testing.
"Tingkatkan cakupan Vaksinasi termasuk Booster. Menghimbau para pemangku kebijakan spt gubernur dan bupati untuk melakukan berbagai upaya meningkatkan cakupan vaksinasi booster," beber Adib.
Cakupan vaksinasi anak juga perlu ditingkatkan terutama menjelang PTM 100 persen di tahun ajaran baru. Selain itu, aturan PCR negatif untuk pelaku perjalanan kembali diberlakukan.
Lakukan edukasi masif dan terus menerus tentang upaya pencegahan karena pandemi belum berakhir, mengingat masyarakat sudah jenuh dengan pandemi.
"Tetap Patuhi protokol kesehatan. Jangan lengah, walaupun bila nanti kasus menurun," pesan Adib.
Baca juga: Trend Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia Kemungkinan Akibat Sub Varian BA.4 dan BA.5
Ditambahkan, Bidang Kajian penanggulangan penyakit Menular PB IDI dr Erlina Burhan hal itu sebagai upaya pencegahan penularan subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5.
Diketahui hingga 14/6, tercatat 20 kasus subvarian BA.4 dan BA.5 yang dilaporkan di Indonesia.
"PB IDI mengimbau seluruh masyarakat menggunakan lagi masker sekalipun berada di luar ruangan. Ini semata-mata demi menjaga semua dari infeksi BA.4 dan BA.5 yang mudah menyebar," kata dokter spesialis paru ini.