Rumah Sakit di Shanghai Hadapi Pertempuran Sengit Melawan Wabah Covid-19
Jumlah kematian resmi di China akibat Covid-19 sejak pandemi dimulai tiga tahun lalu mencapai 5.241 jiwa, lebih kecil dari yang dihadapi negara lain.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, SHANGHAI - Sebuah rumah sakit di Shanghai memberi tahu stafnya untuk mempersiapkan "pertempuran tragis" untuk melawan Covid-19.
Melansir dari Reuters, diperkirakan setengah dari 25 juta penduduk kota Shanghai akan terinfeksi virus corona pada akhir pekan depan, sementara virus telah menyapu seluruh China dan sebagian besar penyebarannya tidak terkendali.
Menyusul protes yang meluas terhadap kebijakan nol-Covid yang ketat, China pada bulan ini mulai melonggarkan kebijakan tersebut yang telah merugikan ekonomi negara itu dan meningkatkan rasa frustasi 1,4 miliar penduduknya akibat penguncian atau lockdown.
Baca juga: Update Covid-19 Global 22 Desember 2022: Kasus Aktif di Seluruh Dunia 20.218.480, Kemarin 19.814.184
Jumlah kematian resmi di China akibat Covid-19 sejak pandemi dimulai tiga tahun lalu mencapai 5.241 jiwa, lebih kecil dari yang dihadapi negara lain. Namun sepertinya saat ini jumlah tersebut akan meningkat tajam.
China melaporkan tidak ada kematian baru akibat Covid-19 untuk hari kedua berturut-turut pada Rabu (21/12/2022), bahkan ketika pekerja di rumah duka mengatakan permintaan untuk layanan mereka meningkat tajam dalam sepekan terakhir.
Pihak berwenang di China, yang telah mempersempit kriteria kematian akibat virus tersebut, yang memicu kritik dari banyak pakar penyakit, mengonfirmasi ada 389.306 kasus Covid-19 dengan gejala.
Beberapa ahli mengatakan angka kasus resmi telah menjadi panduan yang tidak dapat diandalkan, karena lebih sedikit pengujian atau tes Covid-19 yang dilakukan setelah pelonggaran kebijakan nol-Covid.
Kasus Covid-19 di China kemungkinan lebih dari satu juta per hari dengan kematian lebih dari 5.000 per hari, "sangat kontras" dari data resmi pemerintah Beijing, kata perusahaan data kesehatan Airfinity yang berbasis di Inggris.
Airfinity mengatakan pihaknya memeriksa data dari provinsi di China, mencatat bahwa kasus meningkat lebih cepat di ibu kota negara itu, Beijing, dan provinsi Guangdong.
Baca juga: WHO Prihatin Lonjakan Kasus Penularan Covid-19 Terus Terjadi di China
Rumah Sakit Shanghai Deji, memposting di akun WeChat pada Rabu malam, memperkirakan ada sekitar 5,43 juta orang positif Covid-19 di kota itu, dan sekitar 12,5 juta orang di pusat keuangan China itu akan terinfeksi pada akhir tahun.
"Malam Natal, Tahun Baru, dan Tahun Baru Imlek tahun ini ditakdirkan tidak aman," kata rumah sakit swasta yang mempekerjakan sekitar 400 staf itu.
"Dalam pertempuran tragis ini, seluruh Shanghai Raya akan jatuh, dan kami akan menginfeksi semua staf rumah sakit! Kami akan menginfeksi seluruh keluarga! Semua pasien kami akan terinfeksi! Kami tidak punya pilihan, dan kami tidak dapat melarikan diri," tambahnya.
Postingan itu tidak lagi tersedia di WeChat pada sore ini, Kamis (22/12/2022). Seorang staf yang menjawab saluran telepon utama rumah sakit mengatakan mereka tidak dapat segera mengomentari laporan tersebut.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, China Diprediksi Hadapi Lebih dari Satu Juta Kematian Tahun Depan
Kondisi Serius