Ada 15 Kasus Varian Omicron BF.7 di Indonesia, Kemenkes Tak Khawatir Karena Kenaikan Kasusnya Kecil
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan varian baru Omicron BA.5.2.1.7 atau BF.7 sudah masuk ke Indonesia.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan varian baru Omicron BA.5.2.1.7 atau BF.7 sudah masuk ke Indonesia.
Varian ini disinyalir menjadi penyebab meledaknya kasus Covid-19 di China
Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut di tanah air sudah terdeteksi 15 kasus BF.7.
Meski demikian, pihaknya menilai varian ini memiliki kemungkinan kecil menjadi penyebab lonjakan kasus.
"BF.7 ini sudah kita lihat di Indonesia sudah ada, kenaikannya itu kecil sekali, 15 kasusnya," kata dia di RS Harapan Kita, Jakarta, Kamis (29/12/2022).
Baca juga: Satgas: Kasus Covid-19 Global Belum Terkendali, Masyarakat Diimbau Tetap Pakai Masker
Dihubungi terpisah Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi menyatakan, semua kasus BF.7 merupakan spesimen yang terdeteksi pada bulan Oktober lalu.
Kini semua telah dinyatakan sehat.
Baca juga: RSDC Wisma Atlet Tutup, Menkes: Kita Masih Siap Hadapi Kasus Covid-19
"Semua isoman spesmien bulan Oktober dan semua sudah sehat," ujar Siti Nadia.
Perempuan berhijab ini mengatakan, saat ini kasus Covid-19 di Indonesia masih didominasi Omicron subvarian XBB
"Kita tidak terlalu khawatir karena sejak Oktober ditemukan masih varian XBB yang mendominasi, belum ada tanda peningkatan BF.7," jelas dia.
Gejala Omicron BF.7 Mirip Flu
Dikutip dari GlobalTimes, gejala dari BF.7 mirip flu atau khususnya subvarian Omicron lainnya.
Ditandai dengan gejala saluran pernapasan atas, seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, dan kelelahan.
Sebagian kecil lain kasus juga mengalami muntah dan diare.