Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Giliran Australia dan Kanada Terapkan Pembatasan, Wajib Negatif Covid-19 untuk Pelancong dari China

Australia dan Kanada pun mewajibkan hasil tes negatif untuk semua penumpang dari China daratan, Hong Kong dan Macau.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Giliran Australia dan Kanada Terapkan Pembatasan, Wajib Negatif Covid-19 untuk Pelancong dari China
Kompas.com
Australia dan Kanada pun mewajibkan hasil tes negatif untuk semua penumpang dari China daratan, Hong Kong dan Macau. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyebut tindakan pencegahan ini 'dapat dimengerti', mengingat kurangnya informasi yang transparan dari pemerintah China.

Oleh karena itu, WHO pun mendesak China untuk berbagi lebih banyak data tentang pengurutan genetik, serta angka rawat inap, kematian dan vaksinasi.

Penanganan pasien Covid di China.
Penanganan pasien Covid di China. (Asia Financial)

Di sisi lain, Dewan Bandara Internasional cabang Eropa yang mewakili lebih dari 500 bandara di 55 negara Eropa mengatakan bahwa pembatasan itu tidak dibenarkan atau berbasis risiko.

Negara-negara Eropa akan bertemu minggu depan untuk membahas tanggapan bersama terhadap masalah ini, dengan pemegang kepresidenan Uni Eropa (UE) mendatang, yakni Swedia mengaku sedang 'mencari kebijakan bersama untuk seluruh UE dalam hal pengenalan kemungkinan pembatasan masuk'.

Menanggapi wabah tersebut, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan pada hari Minggu kemarin bahwa ia 'bersedia memberikan bantuan yang diperlukan berdasarkan masalah kemanusiaan'.

Namun dirinya tidak merinci jenis bantuan apa yang dapat diberikan terhadap China.

Dalam pidato Tahun Baru yang disiarkan televisi nasional China, Presiden China Xi Jinping memberikan catatan optimis.

Baca juga: Presiden Xi Jinping: Pengendalian Covid-19 di China Memasuki Tahap Baru

BERITA REKOMENDASI

"Pencegahan dan pengendalian epidemi sedang memasuki fase baru. Semua orang bekerja secara tegas dan cahaya harapan ada di depan kita," kata Xi dalam pidato yang disiarkan di media pemerintah pada Sabtu lalu.

Ini adalah kali kedua Xi mengomentari mengenai wabah pada pekan lalu.

Pada Senin, dirinya menyerukan langkah-langkah untuk 'melindungi kehidupan warganya secara efektif'.

Perusahaan data kesehatan yang berbasis di Inggris Airfinity mengatakan pada Kamis lalu bahwa hasil pemodelannya menunjukkan bahwa terjadi sekitar 1,8 juta kasus infeksi Covid-19 dan 11.000 kematian setiap hari di China.

Modelnya ini didasarkan pada data dari provinsi-provinsi China sebelum penangguhan publikasi angka resmi serta tingkat pertumbuhan kasus dari negara dan wilayah nol-Covid lainnya saat mereka mencabut pembatasan, seperti Jepang dan Hong Kong.


Airfinity memperkirakan infeksi Covid-19 akan memuncak dua kali di China dalam beberapa bulan mendatang, yang pertama yakni pada 13 Januari 2022 dengan 3,7 juta kasus sehari.

Perusahaan itu memprediksi kasus kematian di China akan mencapai puncaknya pada 23 Januari mendarang, yakni mencapai sekitar 25.000 dalam sehari.

"Puncak kedua akan terjadi pada 3 Maret, dengan kasus harian kemungkinan mencapai 4,2 juta sehari," kata Airfinity.

Gelombang selanjutnya ini diperkirakan akan berdampak lebih besar di daerah pedesaan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas