Ketua DPR RI Menerima Kunjungan Duta Besar Jerman
Ketua DPR RI Ade Komarudin menerima kunjungan Duta Besar Jerman Georg Witschel di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Rabu, (22/06).
TRIBUNNEWS.COM- Ketua DPR RI Ade Komarudin menerima kunjungan Duta Besar Jerman Georg Witschel di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Rabu, (22/06). Pertemuan ini dimaksudkan dalam rangka menjalin silaturahmi dan membahas beberapa isu penting antar kedua negara. Selain Ade Komarudin, hadir pula Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, Ketua BKSAP DPR Nurhayati Ali Assegaf, Anggota BKSAP Dave Akbarshah Fikarno, Sekjen DPR Winantuningtyas Titi Swasanani dan Deputi Persidangan Damayanti.
Beberapa isu dibahas seperti perkembangan teknologi, sistem politik, pendidikan serta isu keagamaan. Akom, sapaan akrab Ade Komarudin menjelaskan soal kontribusi teknologi di Jerman yang memiliki peran bagi Indonesia. Salah satu yang diingat ketika mendengar Jerman adalah sosok B.J Habibie yang dikenal memiliki kontribusi bagi produksi pesawat di Indonesia.
Tak hanya itu, isu pluralisme juga dilontarkan Akom ketika menjelaskan kondisi sosial Indonesia. Politisi Golkar ini juga menegaskan bahwa soal pluralisme, dirinya bisa berdiskusi dan menceritakan pengalaman. “Kami punya banyak kepentingan di bidang teknologi, kita punya kepentingan bicara pluralisme. Soal pluralisme kita bisa diskusi dan berbagi pengalaman soal ini,” ujar Akom.
Selain itu, persoalan sistem politik juga menjadi perbincangan dalam pertemuan ini. Akom mengakui bahwa sistem proporsional terbuka yang dianut Indonesia memiliki kelemahan, diantaranya yakni kurang mampu menghasilkan pemimpin yang baik dan disiplin. Oleh karena itu, ia tertarik dengan sistem politik yang diadopsi Jerman yakni perpaduan antara proporsional terbuka dan tertutup.
Akom pun mengakui adanya kegelisahan mengenai sistem proporsional terbuka seperti yang dianut Indonesia ini. “Kita ingin diskusi dengan Jerman yang bisa adopsi sistem proporsional terbuka dan tertutup. Kita sekarang ada semacam kegelisahan karena sistem proporsional terbuka kurang mampu menghasilkan pemimpin yang baik. Sehingga perlu ada referensi dari Jerman soal adopsi kedua sistem tersebut,” ujanya.
Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menjelaskan bahwa hubungan kedua parlemen Indonesia-Jerman juga berlangsung baik. Ia menginginkan hubunganh baik itu dapat diteruskan. “Hubungan kedua parlemen antara Jerman dan Indonesia sangat baik dan lancar. semoga ini dapat diteruskan di masa yang akan datang,” ujar Agus.
Agus juga menyoroti perkembangan kerjasama pendidikan Indonesia dengan Jerman dalam hal pertukaran pelajar. Ia berharap bahwa kerjasama ini bisa terus ditingkatkan. “Untuk pertukaran pelajar ini harus ditingkatkan, meskipun saat ini sudah cukup banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di jerman, namun harus ditingkatkan lagi,” harap Agus.
Politisi Partai Demokrat itu juga meinginkan kerjasama Indonesia dengan Jerman di bidang investasi untuk dapat ditingkatkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional. “Neraca perdangan sudah cukup bagus namun perlu ditingkatkan. Investasi Jerman tetap kita butuhkan, dengan adanya investasi Jerman alih teknologi juga akan mengikutinya,” papar Agus
Sebagaimana diketahui, pada bulan September 2016, Georg Witschel dipindahtugaskan ke negara Brazil, oleh karena itu pimpinan DPR mengucapkan selamat bertugas untuk negara yang baru dan berharap dubes Jerman untuk Indonesia yang baru nantinyamampu meneruskan kerjasama baik ini.
“Apa yang telah dilaksakan selama di Indonesia, kami ucapkan terima kasih. Mohon hubungan baik ini juga diteruskan oleh dubes pengganti yang akan bertugas mulai bulan September nanti, kami mengucapkan terima kasih dan selamat bekerja di Brazil,” ujar Agus. (Pemberitaan DPR RI)