Taman Doa dan Ziarah Bunda Maria Kupang Potensi Wisata Religi yang Minim Fasilitas Umum
Tim Kunjungan Kerja Komisi X DPR tinjau taman doa dan ziarah Bunda Maria di Oebolo, Kupang,NTT.Menurut komisi X, fasilitas umum taman masih minim.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Kunjungan Kerja Komisi X DPR tinjau taman doa dan ziarah Bunda Maria di Oebolo, Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kunjungan tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi X Teuku Riefky Harsya.
Anggota Komisi X DPR RI menilai Taman Doa dan Ziarah Bunda Maria di Oebelo, Kupang masih minim fasilitas umum.
"Setelah kawasan ini dibuka sebagai taman doa, yang penting sarana dan prasarananya ditingkatkan", kata Anggota Komisi X DPR Sri Meliyana di Kupang, Minggu (31/07/2016)
Menurut Meli demikian sapaan akrabnya, saat ini baru fasilitas yang berhubungan dengan kegiatan keagamaan yang ada di Taman Doa Bunda Maria ini, fasilitas umum lainnya masih minim, bahkan toilet saja masih kurang, toilet yang adapun tidak ada airnya.
"Kalau sudah dilengkapi dengan sarana dan prasarana ini akan menjadi tujuan wisata bagi umat katolik agar tidak perlu jauh-jauh ke Romawi", ujar polisi dari Gerindra ini.
Ia berjanji akan membicarakan taman ini dengan Kementerian Pariwisata, walaupun belum menjadi destinasi yang diunggulkan, tapi menurutnya ini menjadi cikal bakal untuk destinasi wisata religi.
"Kami harapkan pelan-pelan ada pendanaan ke wisata religi khususnya taman doa Oebelo ini. Karena tinggal sedikit saja untuk mendorong. Kawasan sudah terbuka, jalannya bagus, tinggal sarana prasarana penunjang kegiatan beragama untuk ditingkatkan," mantapnya.
Sementara rekan satu fraksi dengan Meli, Dwita Ria Gunadi menyatakan kurang setuju terkait rencana akan dibangunnya penginapan bagi pengunjung di kawasan seluas 5 hektar tersebut.
Menurutnya hal tersebut akan mengganggu kesakralan tempat beribadah bagi umat Katolik tersebut.
"Kalau tempat ini nantinya ada penginapan, itu memang disatu pihak tujuan kita tercapai, tapi kita harus menjaga kebersihan dan kesakralan tempat ini akan berkurang," papar politisi Daerah Pemilihan Lampung ini.
Ia menyatakan, yang perlu dilakukan adalah bagaimana kita mempromosikan taman doa ini untuk menarik banyak wisatawan, karena ini satu-satunya taman wisata religi yang cukup luas di Indonesia.
"Kami, Komisi X DPR akan memperkenalkan kepada saudara-saudara kita baik Katolik maupun yang berbeda agama. Disinilah keragaman dan kebersamaan kita sebagai bangsa Indonesia untuk bersama-sama bertoleransi. Kita nikmati taman doa ini bersama karena bukan hanya untuk kegiatan religi saja tapi juga untuk berwisata," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Alam pengelola dan penanggungjawab taman doa Oebeleo, menjelaskan Taman Ziarah dan Doa Bunda Maria seluas 5 hektar dibangun pada 2013 oleh Keuskupan Kupang.
Dimana pembangunannya berasal dari dana swadaya umat Katolik di Keuskupan Kupang.
Tempat Ziarah dan Doa ini, lanjut Alam, bukan hanya sebagai tempat doa bagi umat Katolik. Tapi tempat ini terbuka bagi semua umat.
"Sejak dibuka, lebih banyak umat yang datang bukan Katolik yang berkunjung, banyak umat lain yang datang. Mereka lebih memanfaatkannya untuk wisata," terangnya. (Pemberitaan DPR RI)