Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komisi IV DPR : "Kalimantan Utara Perlu Tambahan Pengamanan dan Anggaran"

Sebagai provinsi baru,Provinsi Kalimantan Utara memerlukan tambahan pengamanan dan anggaran guna mengatasi berbagai kerawanan khususnya penyelundupan.

zoom-in Komisi IV DPR :
www.dpr.go.id
Tim Kunker Komisi IV DPR melakukan kunker ke Nunukan dan Tarakan, Kaltara, Senin hingga Selasa (8-9/8). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kunjungan kerja Komisi IV ke Nunukan dan Tarakan, Kaltara, Senin (8-9/8), dipimpin Herman Khaeron dan anggota Tim Luther Kombong. 

Pada kunjungan tersebut, terlihat bahwa Provinsi Kalimantan Utara memerlukan tambahan pengamanan dan anggaran guna mengatasi berbagai kerawanan khususnya penyelundupan. 

Sebagai provinsi baru, kabupaten ini berbatasan langsung baik darat maupun perairan dengan Malaysia dan Filipina yang sangat rawan terhadap gangguan keamanan, penyelundupan, perdagangan ilegal, pencurian kayu  dan rawan masuknya narkoba.

Bahkan banyak terjadi kasus trafficking (perdagangan manusia) serta ancaman terorisme seperti penculikan awak kapal WNI oleh Abu Sayyaf.

Karena itu, kata Herman,  seluruh masyarakat masyarakat di wilayah itu harus meningkatkan kewaspadaan.

Kuncinya kalau masyarakat sejahtera semua tercukupi oleh produksi pangan lokal dan pendapatan cukup untuk menghidupi keluarganya, keamanan akan terjamin.

Untuk penyelundupan harus mengefektifkan semua aparat di perbatasan baik bea cukai, imigrasi maupun karantina.

“Khusus berkaitan dengan revisi UU Karantina, DPR akan mengusulkan, nantinya karantina bisa ditempatkan di garis terdepan, sehingga bisa menyeleksi berbagai komoditas perdagangan yang masuk ke Indonesia,” tegasnya.

Hal yang sama dikatakan, Luther Kombong bahwa Nunukan berbatasan langsung dengan Malaysia dan Filipina  sehingga sangat rawan terjadinya penyelundupan.

“Karena itu saya berharap Bupati secara intensif meminta tambahan pengamanan dan dana dari pusat agar keamanan di daerah itu diperketat. Nunukan dengan Pulau Sebatik adalah salah pintu gerbang masuk ke Indonesia, kalau pengamanannya lemah maka akan berdampak pada keamanan secara keseluruhan wilayah NKRI,” kata Kombong yang dalam kunjungan ke Pulau Sebatik didampingi Bupati Nunukan Asmin Hafid Laura.

Politisi Gerindra ini menambahkan, penjajah Belanda dulu masuk ke Indonesia lewat Tarakan. Kasus-kasus penyelundupan yang sering terjadi akhir-akhir ini lewat Nunukan (Pulau Sebatik) dan Tarakan.

Selengkapnya Tim Kunker Komisi IV yang dipimpin Wakil Ketua Herman Khaeron adalah Wakil Ketua Komisi Siti Hediati Soeharto (FPG) didampingi Yadi Sri Mulyadi dan Made Urip (FPDIP), Saniatul Lativa (FPG), Luther Kombong dan Sjahrani Mataja (F.Gerindra), Vivi Sumanti Jayabaya (FPD), Jamaluddin (FPAN), Acep Adang Ruhiat, Taufiq Abdullah (FPKB), Andi Akmal Pasludin (FPKS) dan Kasriah (FPP). (Pemberitaan DPR RI).

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas