Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Filateli Jadi Arsip Sejarah Penting

Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon menyampaikan benda-benda filateli tercatat dalam sejarah Indonesia juga dunia sehingga jadi arsip sejarah yang penting.

zoom-in Filateli Jadi Arsip Sejarah Penting
dpr.go.id
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon saat pembukaan Pameran Filateli dan Penandatanganan Sampul Pameran Filateli yang bertajuk “Politik dalam Prangko” di Gedung Nusantara II, Senayan Jakarta, Kamis (18/8/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon menghadiri pembukaan Pameran Filateli dan Penandatanganan Sampul Pameran Filateli yang bertajuk “Politik dalam Prangko” di Gedung Nusantara II, Senayan Jakarta, Kamis (18/8/2016).

Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan benda-benda filateli tercatat dalam sejarah Indonesia juga dunia sehingga jadi arsip sejarah yang penting. 

“Dari perjalanan sejarah Indonesia bahkan sebelumnya, Hindia Belanda, masa kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan, sampai jaman sudah merdeka, tercatat dalam benda-benda pos, baik kartu pos, perangko, maupun sampul. sejarah juga terekam dalam benda-benda filateli ini. Bahkan sampai sekarang masih terus dicetak. Oleh karena itu perlunya pelestarian filateli ini,”ujar Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon.

Mengingat pentingnya filateli, lanjut Fadli, DPR RI menggelar pameran itu sebagai rangkaian peringatan HUT DPR RI yang ke-71 pada 29 Agustus mendatang. 

Terlebih lagi, pada Agustus 2017 mendatang juga akan digelar event internasional, pameran filateli dunia yang akan digelar di Bandung.

Senada dengan Fadli Zon, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara yang ikut membuka pameran filateli tersebut mengatakan bahwa filateli ini menjadi bukti sejarah yang sahih.

Sayangnya, perkembangan teknologi membawa pengaruh besar terhadap perkembangan filatelis.

Dimana orang berkomunikasi jarak jauh lebih menggunakan email, dan sudah jarang berkirim surat.

Namun justru itulah yang memberi value atau nilai dari filateli itu sendiri.

“Kalau mobil, ada yang baru lagi nilainya akan berkurang, tapi perangko atau benda filateli lainnya justru sebaliknya. Semakin lama, semakin antik dan nilainya pun semakin tinggi. Melihat sejarah dan value inilah maka filateli harus terus dilestarikan,”pungkas Rudiantara.

Sementara itu Ketua Umum Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI), Suyono mengatakan bahwa meski perkembangan teknologi semakin canggih, namun penggemar filateli tidak berkurang. Bahkan belakangan bermunculan filatelis-filatelis muda.

“Sekarang ini PFI bekerja sama dengan pemerintah menggalakan generasi muda terutama anak-anak sekolah untuk mencintai perangko. Salah satunya dengan membuat lokakarya mengenal dan mencintai perangko ke sekolah-sekolah. Baru 20 tahun mendatang value nya akan terlihat. Bahkan kami juga beberapa kali menggelar perlombaan filateli kreatif untuk generasi muda. Dimana sepuluh persen acara itu berbentuk perangko, lainnya bisa gantungan kunci dan lain sebagainya,”ujar Suyono.

Pada kesempatan itu Fadli Zon, yang notabene juga sebagai salah satu filatelis (kolektor benda-benda pos) ikut memamerkan lima frame koleksinya, Netherland Postal Cancellation dan Netherland Postal Stationery yang dikeluarkan pada tahun 1789 dan 1879.  (Pemberitaan DPR RI)

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas