Sambut Atlet Olimpiade, Ketua DPR Usulkan Anggaran Pembinaan Atlet Ditambah
Sambut Atlet Olimpiade, Ketua DPR Usulkan tambahan anggaran pembinaan atlet guna revitalisasi fasilitas pendukung latihan, seperti wisma.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kedatangan atlet Indonesia yang berhasil mendapatkan medali di Kejuaraan olimpiade Rio 2016 di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta pada Selasa sore, (23/08/2016) disambut oleh Ketua DPR RI Ade Komarudin didampingi Wakil Ketua DPR Agus Hermanto.
Ade Komarudin mengucapkan terima kasih dan apresiasi terhadap Kemenpora yang telah membina atlet Indonesia.
"Ini ungkapan rasa terima kasih saya dan apresiasi DPR RI terhadap Kementrian Pemuda dan Olahraga yang sudah bekerja keras mengharumkan Indonesia di mata internasional," ujar Akom, sapaan akrabnya.
Politisi Partai Golkar ini pun mengucapkan kebanggaannya kepada atlet Indonesia yang telah mengibarkan bendera merah putih di Brazil dan mendulang medali emas bertepatan dengan HUT RI ke 71.
"Kita patut berbangga, atlet-atlet kita mampu mempertahankan tradisi sebagai penguasa di Asia Tenggara dan bulutangkis masih menjadi pendulang emas olimpiade," terangnya.
Terkait dengan pembinaan atlet untuk ke depan, Akom akan segera berkoordinasi dengan Komisi X untuk dapat dimaksimalkan.
Maka, DPR akan mengusulkan tambahan anggaran pembinaan atlet. Menurut Politisi Golkar ini, pembinaan atlet menjadi kunci suksesnya prestasi.
Salah satu upaya pembinaan atlet adalah revitalisasi fasilitas latihan seperti wisma.
"Di antaranya dengan melakukan revitalisasi besar-besaran fasilitas pendukung latihan, seperti wisma-wisma dan pusat pelatihan terpadu," ujarnya.
Selain mengupayakan tambahan anggaran, Akom juga mendorong Kemenpora untuk terus dapat bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang selama ini menjadi sponsor event-event olahraga.
Akom juga mengusulkan Kemenpora untuk membuat yayasan pembinaan atlet dengan menggandeng BUMN dan pihak swasta.
Dengan demikian, persiapan dan kerjasama yang matang membuat kompetisi rutin dapat terselenggara.
"Terpenting kompetisi di tingkat daerah dan nasional harus rutin digulirkan dan harus mendapatkan expose yang besar dari media massa dengan pembiayaan sharing pemerintah dengan swasta." tutur Akom.
Politisi FPG ini yakin jika segala dikoordinasikan dengan matang antara Pemerintah, DPR dan swasta, generasi muda Indonesia optimis terhadap profesi olahraga bisa mendapatkan kesejahteraan.
"Jadi anak-anak muda kita optimis profesi sebagai olahragawan bisa menghidupi," tutur Akom.
Sebagaimana diketahui, Indonesia menempati klasemen perolehan medali Olimpide Rio tertinggi di antara negara negara ASEAN.
Di bawah Indonesia, ada Vietnam dan Singapura dari negara ASEAN yang juga bisa memperoleh masing-masing satu medali emas, di posisi 48 dan 54. Sedangkan Indonesia menempati peringkat 46. (Pemberitaan DPR RI)