Baru Dilantik, Anggota DPR RI Dedi Mulyadi Langsung Tangani Pencemaran Sungai
Beberapa hari setelah dilantik jadi anggota DPR RI, banyak anggota langsung terjun ke masyarakat untuk berkontribusi menyelesaikan masalah warga. Sala
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Beberapa hari setelah dilantik jadi anggota DPR RI, banyak anggota langsung terjun ke masyarakat untuk berkontribusi menyelesaikan masalah warga.
Salah satu anggota DPR RI tersebut adalah Dedi Mulyadi, yang merespons keluhan warga terkait soal pencemaran Sungai Cilamaya yang membelah Purwakarta dan Karawang, jawa Barat.
Dilansir laporan dari Kompas.com, Dedi mengecek langsung kondisi aliran Sungai Cilamaya yang diduga tercemar akibat limbah pabrik di sekitar sungai.
"Ini hari pertama saya sebagai, ceritaya, wakil rakyat. Saya tangani problem pencemaran lingkungan yang terjadi. Sungainya kelihatan hitam," kata Dedi saat memantau Sungai Cilamaya, sebagaimana dikutip Kompas.com, Jumat (4/10/2019).
Baca: Anggota DPR RI Terpilih Yessy Melania Berjanji Perjuangkan Hak Perempuan
Dedi mengimbau tim laboraturium PJT II untuk mengambil sampel air sungai di titik Bendungan Barugbug, Kecamatan Situdam, Kecamatan Jatisari, Karawang, untuk mendapatkan temuan objektif soal penyebab sungai tercemar.
"Saya sanggup menyelesaikan problem ini dalam waktu satu bulan," tambah Dedi seperti yang dikutip Kompas.com.
Hasil laboratorium nanti akan diumumkan kepada masyarakat. Sedangkan perusahaan-perusahaan yang diduga menyebabkan limbah pabrik akan diundang untuk mencari solusi bersama.
Kemudian, Dedi menambahkan, "Misalnya membuat kolam penampungan limbah, lalu diolah sehingga menjadi jernih. Ketika air itu jernih baru diturunkan ke bawah (sungai)."
Baca: Anggota DPR RI Baru Puteri Komarudin Ingin Tingkatkan Citra Positif DPR
Ia juga menuturkan, aliran sungai di mana pun harus diperhatikan, termasuk Sungai Cilamaya ini. Masalah pencemaran sungai menjadi fokus dirinya ke depan.
Asisten Manajer Laboratarium PJT II, Leni Mulyani, mengatakan, secara kasat mata aliran sungai terlihat tercemar. Namun pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan karena harus menunggu hasil uji lab. "Kita tunggu hasilnya dalam sepuluh hari kerja," kata Leni, dikutip dari Kompas.com. (*)