Garuda Indonesia Pangkas Rute, Legislator Desak Direksi Ungkap Faktor Permasalahan
Maskapai Garuda Indonesia berencana akan mengurangi bahkan memangkas rute di sejumlah wilayah
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Maskapai Garuda Indonesia berencana akan mengurangi bahkan memangkas rute di sejumlah wilayah, seperti Batam, Jambi, Sulawesi Utara dan sebagian wilayah Indonesia timur.
Direktur Operasi Garuda Indonesia Group Bambang Adisurya Angkasa mengatakan, perusahaannya tengah dilanda beratnya beban operasional.
Sehingga, penutupan sejumlah rute ini merupakan strategi bertahan di tengah tekanan sektor penerbangan domestik.
Baca: Arsip Nasional Bertugas Sebagai Memori Kolektif Bangsa
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi V DPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz mendesak jajaran direksi PT. Garuda Indonesia Tbk untuk berani mengungkapkan faktor permasalahan yang sebenarnya terjadi dalam tubuh Garuda Indonesia secara terbuka, utuh, dan apa adanya. Demikian diungkapkan Neng Eem saat diwawancarai Parlementaria di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (26/11/2019).
“Saya dalam kesempatan rapat Komisi V bersama dengan Garuda Indonesia kemarin (25/11) meminta jawaban terbuka dari Garuda Indonesia, karena saya ingin mengkaji betul jawaban itu, sehingga kita bisa menganalisis dan menyimpulkan di balik itu. Satu yang kita inginkan yaitu agar seluruhnya dapat mengetahui dan kita bisa mencari solusinya yang pasti,” ujar legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat III itu.
Baca: Omnibus Law Akan “Membuldoser” 74 Regulasi
Untuk itu, politisi F-PKB ini meminta Manajemen Garuda Indonesia dapat secara lebih konkret mengungkapkan secara gamblang mengenai permasalahan yang sebenarnya, dan bukan sebaliknya justru seolah terkesan menutupi, bahkan hanya dengan sekedar mengajukan permohonan maaf.
Menurutnya, permohonan maaf bukanlah sebuah pertanggungjawaban riil yang ingin diketahui semua pihak. Lebih baik, saran Neng Eem, pihak Garuda Indonesia segera memberikan jawaban secara tertulis, sehingga dirinya bisa mengkaji jawaban Garuda.
Baca: Penunjukan Susi, Jonan, dan Rudiantara Jadi Bos BUMN Dinilai Sebagai Pemberdayaan Lanjutan
“Saya heran, mengapa Garuda di forum (rapat) terbuka justru tidak mau mengungkapkan. Namun, ketika dalam forum non formal saat kita jalan bersama ada banyak keluhan masuk ke saya mengenai banyaknya hal yang harus dipenuhi Garuda. Yang kami inginkan adalah jawaban yang benar, sehingga dengan demikian kita bisa melakukan audit, melakukan evaluasi dan pada akhirnya bisa secara bersama-sama memperbaiki. Mengingat, bagaimanapun Garuda adalah maskapai kebanggaan kita,” pungkas Neng Eem. (*)