DPR Dorong Provider Swasta Fokus Beri Benefit untuk Masyarakat
DPR meminta perusahaan telekomunikasi swasta agar lebih fokus memperhatikan masyarakat terdampak dengan memberi pelayanan secara luas.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Arya Bima berujar bahwa di masa pandemi ini bisnis jasa telekomunikasi terus berkembang pesat dikarenakan adanya perubahan perilaku komunikasi masyarakat.
Untuk itu DPR meminta perusahaan telekomunikasi swasta agar lebih fokus memperhatikan masyarakat terdampak dengan memberi pelayanan secara luas.
Hal tersebut ia nyatakan ketika memimpin rapat Komisi VI DPR RI dengan Presiden Direktur PT. XL Axiata dan Direktur PT. Indosat secara virtual pada Senin (11/5/2020), dilansir dari laman berita resmi dpr.go.id.
Baca: Gelar Rapat Paripurna, Apakah DPR Bakal Setujui Perppu Penanganan Covid-19?
Arya Bima berharap perusahaan-perusahaan swasta ini tidak terus fokus mengejar keuntungan korporasi tapi lebih memberikan benefit kepada masyarakat.
“Hal tersebut kita undang penting karena perusahaan-perusahaan ini juga memiliki basis pelanggan yang besar di Indonesia dan kami percaya bahwa perusahaan-perusahaan telekomunikasi saat ini bisa memerankan posisinya sebagai perusahaan yang tidak hanya melihat secara benefit korporasi tapi lebih benefit kepada kepentingan masyarakat yang lebih luas di dalam mendukung penanganan pandemi Covid-19 ini,“ terang Arya.
Politisi Fraksi PDI Perjuangan ini pun mengaku akan terus mengamati pergerakan perusahaan jasa telekomunikasi baik nasional maupun swasta dalam memberi keuntungan pada negara. “Ini yang terus akan kita amati baik itu perusahaan-perusahaan BUMN maupun perusahaan private yang tentunya sudah go public seperti halnya Indosat dan XL ini,” tambahnya.
Baca: Perppu Corona dan RUU Minerba Diputuskan Hari Ini Melalui Rapat Paripurna DPR
Selain itu, diharapkan dengan terjadinya perubahan perilaku berkomunikasi, para provider swasta ini dapat melakukan maintenance secara menyeluruh setiap hari selama 24 jam terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kegaduhan akibat matinya layanan, seperti kasus yang pernah terjadi beberapa waktu lalu.
Baca: Anggota DPR Minta Relaksasi Masjid di Tengah Pandemi Corona, Menag: Kami Akan Diskusikan
“Dijaga towernya, server, juga kabelnya, ini penting sekali karena jangan sampai situasi pandemi ini nanti akan berdampak yang lebih fatal lagi atau lebih berdampak secara sosial dan mungkin juga secara politik karena adanya infrastruktur telekomunikasi yang saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat terjadi kerusakan,” tukas Arya Bima. (*)