Soal Normalisasi Israel-UEA, Azis Syamsuddin: Indonesia Tetap Bersama Palestina
Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin menyoroti normalisasi hubungan Uni Arab Emirates (UAE) dan Bahrain dengan Israel.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin menyoroti normalisasi hubungan Uni Arab Emirates (UAE) dan Bahrain dengan Israel.
Azis menekankan bahwa posisi Indonesia tidak mengubah dukungan terhadap kelangsungan keadilan di tanah Palestina. Sebaliknya, ia berharap agar UAE dan Bahrain dapat memanfaatkan momentum normalisasi hubungan dengan Israel untuk mendorong permasalahan Palestina segera selesai.
"Kita selalu bersama rakyat Palestina. Normalisasi hubungan antara UAE dan Bahrain dengan Israel sama sekali tidak mengubah atau mempengaruhi posisi Indonesia. DPR RI akan selalu mendukung penyelesaian masalah Palestina secara adil di Dunia Internasional," kata Azis Syamsuddin dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/9/2020).
Azis bahkan sepakat dengan Kementerian Luar Negeri bahwa penyelesaian isu Palestina perlu menghormati resolusi Dewan Keamanan PBB terkait teknis paramater yang sudah menjadi kesepakatan bersama secara international.
“Kita mendorong Kemlu agar terus berperan aktif sesuai dengan kesepakatan PBB dalam isu Palestina. Sehingga apapun inisiatif perdamaian yang muncul di Timur Tengah, tidak mengagalkan Resolusi yang sudah ada," tegasnya.
Politisi Partai Golkar itu menambahkan bahwa inisiatif perdamaian itu baik, asal tidak menggugurkan inisiatif perdamaian yang lainnya. Seyogianya seluruh inisiatif perdamaian tidak menggagalkan Arab Peace Initiative yang diinisiasi Liga Arab pada 2002 dan resolusi organisasi kerja sama negara Islam lainnya.
Kesepakatan UAE dan Bahrain dengan Israel hanya akan efektif jika kesepakatan tersebut dapat dijalankan dengan baik dan dihormati sebagaimana mestinya. Azis mencontohkan bahwa kesepakatan terkait Palestina menjadi contoh masalah jika ada pihak yang di kemudian hari tidak menghormatinya.
"Kita belajar dari contoh kasus Palestina, kesepakatan Internasional yang sudah ada saja kerap tidak di hormati oleh para pihak tertentu. Jadi, jangan sampai kita terlena dengan konsep baru yang belum teruji oleh ruang dan waktu. Justru, dunia perlu menyelesaikan terlebih dahulu isu Palestina, hak rakyat Palestina sebagaimana seharusnya sebuah negara yang merdeka” tutupnya.
Sebagaimana diketahui, Israel dan Uni Emirat Arab sepakat untuk melakukan normalisasi relasi diplomatik. Kesepakatan berlangsung di Gedung Putih, Amerika Serikat ditandai dengan pertemuan resmi Presiden AS Donald Trump dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan para pejabat tinggi Bahrain dan Uni Emirat Arab, Selasa (16/9/2020) waktu setempat. (*)