Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Esports Bawa Dampak Positif untuk Penyerapan Tenaga Kerja dan Ekonomi

Menparekraf, Sandiaga Uno menilai hadirnya Esports di tengah pandemi Covid-19 berdampak positif pada industri kreatif bidang game.

Penulis: Abdul Majid
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Esports Bawa Dampak Positif untuk Penyerapan Tenaga Kerja dan Ekonomi
dok.PUBG
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno menilai hadirnya Esports di tengah pandemi Covid-19 berdampak positif pada industri kreatif bidang game. 

Salah satu game yang paling populer di Indonesia saat ini, PUBG MOBILE merupakan salah satu pihak yang turut berkontribusi besar dalam perkembangan ekosistem esport di Indonesia. Selama 3 tahun keberadaannya di Indonesia.

PUBG Mobile telah berinvestasi dan secara rutin menyelenggarakan kompetisi berjenjang di Indonesia, yang artinya telah membuka berbagai macam lapangan pekerjaan baru di industri kreatif.

Tidak hanya bagi seorang pro players saja, namun juga memunculkan lapangan kerja baru seperti shoutcaster maupun analis pertandingan esports, lalu industri Event Organizer pun mengalami keuntungan yang sangat signifikan.

Selain itu kepedulian PUBG MOBILE akan anak muda dan komunitas game di tanah air diwujudkan dalam road map ekosistem esport berkelanjutan yang berhasil menjembatani para anak muda agar bisa melangkah menjadi atlet-atlet esport profesional.

“Sejak PUBG MOBILE masuk ke Indonesia pada tahun 2018, kami tidak hanya membawa game, akan tetapi sebuah ekosistem esports berkelanjutan yang dapat memunculkan sebuah industri baru di Indonesia. Dengan ekosistem yang kami rancang tersebut, dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru di bidang kreatif yang membantu ekonomi Indonesia,” jelas Aswin Atonie, Country Manager Tencent Games Indonesia

Namun di tengah perkembangan dunia esports yang luar biasa, masih saja bermunculan stigma negatif. Untuk menguranginya, memang membutuhkan waktu yang cukup panjang dan harus didukung oleh semua kalangan, baik developer game, pemerintah, media dan berbagai stakeholder lainya.

Stigma tersebut muncul dikarenakan hingga saat ini masih banyak masyarakat yang belum mengerti mengapa esport bisa termasuk olahraga. Hal tersebut telah sering dijelaskan oleh pihak Kominfo di berbagai kesempatan, bahwa esport termasuk olahraga, bukan hanya gaming semata, karena memiliki 3 unsur dasar, yakni unsur kompetitif, unsur sportifitas, dan unsur prestasi.

Berita Rekomendasi

Lebih jauh Aswin Atonie mengatakan bermain game itu berbeda sekali dengan dunia eSports, kalau hanya bermain game, pasti bakal menjadi stigma negatif dari orang tua.

Namun esport berbeda, karena esport adalah sebuah industri dimana setiap jam yang dihabiskan oleh pro player sangat berharga, tidak hanya mengasah skill semata, namun ada juga analisa tentang kesalahan, kekurangan dan strategi kedepannya dengan melibatkan berbagai pihak seperti pelatih dan analis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas