Analis Mobile Legends Sebut EVOS Salah Strategi setelah Kalah 3 Kali di MPL ID
Menelan kekalahan tiga kali di MPL ID Season 11, seorang analis Mobile Legends nilai EVOS salah strategi.
Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - EVOS Legends tampaknya masih belum terlihat tajinya seusai menelan kekalahan tiga kali kekalahan di turnamen Mobile Legends Professional League Indonesia (MPL ID) Season 11.
Melakoni MPL ID Season 11, EVOS harus menelan pil pahit setelah takluk di tangan Bigetron Alpha, RRQ, dan ONIC Esports.
EVOS harus mengakui keunggulan Bigetron Alpha setelah kalah dengan skor akhir 1-2, Sabtu (25/2/2023)
Sehari setelahnya, EVOS kembali kalah dari RRQ dengan skor akhir 1-2.
Terakhir, EVOS tak mampu meladeni gaya permainan ONIC Esports setelah tumbang dengan skor 2-1, Sabtu (4/3/2023).
Melihat tiga kekalahan yang dialami EVOS, seorang analis Mobile Legends, Moch Ryan “KB” Batistuta, angkat bicara.
Baca juga: Dijuluki Saykocak oleh Netizen, Begini Tanggapan EVOS Saykots
Dalam sebuah wawancara di akun YouTube Jonathan Liandi yang berjudul Review Week 3 MPL S11, Kamis (9/3/2023), ia menilai jika EVOS salah stategi.
KB menilai jika EVOS tak banyak menghadirkan variasi, hal inilah yang mampu dimanfaatkan oleh lawan.
Hasilnya, lawan bisa membaca gaya permainan yang diusung EVOS pada game sebelumnya.
“Saya merasa bahwa tim yang biasanya menang di game pertama dan kalah di dua game terakhir, berarti mereka menggunakan metode, variabel, atau strategi yang serupa seperti di game pertama mereka menangi."
“Coba lihat pick rate-nya EVOS. Kalau tidak Kaja first pick, pasti Faramis. Kalau pakai Kaja, artinya mereka akan main di late game dengan (formasi) 3-2. Di atas menit 15 atau 18, pasti mereka akan bermain di mana DreamS menempel Branz. Hal ini sudah menjadi habit (kebiasaan) yang mungkin sudah terbaca oleh beberapa tim."
“Sementara untuk Faramis, Hijumee juga pitar sekali memainkan hero ini. Ketika ada Kaja dan Faramis di tim mereka, win rate mereka 100 persen. Tetapi kebetulan kemarin dipatahkan oleh ONIC. Di situ saya merasa variabel amunisinya (EVOS) sudah mulai habis,” tutur KB.
Maka dari itu, KB menilai bahwa EVOS sangat perlu menghadirkan sesuatu yang baru.
Jika masih bertahan dengan gaya permainan yang sama seperti sebelumnya, akan sulit bagi EVOS untuk menjadi rim Mobile Legends terbaik di Indonesia.