Toilet di Mina Terbatas, Ini Cara Mengatasi Antre Panjang Jemaah Haji
Setelah melaksanakan wukuf di Arafah, jemaah haji akan bergeser di Muzdalifah dan Mina untuk mabit atau menginap.
Penulis: Husein Sanusi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH – Setelah melaksanakan wukuf di Arafah, jemaah haji akan bergeser di Muzdalifah dan Mina untuk mabit atau menginap.
Masalah tiap tahunnya selalu banyak terjadi di Mina.
Kondisi Mina sebagaimana diketahui tak seluas seperti di Padang Arafah dan Muzdalifah.
Sementara disaat bersamaan jemaah dari seluruh dunia akan berada di Mina untuk nginap dan melakukan lempar jumrah.
Saking minimnya lokasi di Mina, per jemaah hanya akan mendapatkan tempat seitar 0,8 meter.
Masalah lainnya adalah soal toilet yang selalu antri panjang.
Baca: Tiga Surat Diplomatik Lancarkan Pemakaman Mbah Moen di Ma’la, Makam Istimewa di Makkah
“Problem di Mina selalu masalah toilet yang sangat terbatas, kalau di Arafah Alhamdulillah sudah cukup memadai karena kita melihat toilet-toilet bertingkat di Arafah. Di Muzdalifah juga tadi kita lihat beberapa bertingkat. Tapi di Mina amat sangat terbatas,” kata Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin.
Meski demikian bukan berarti tak ada solusi.
Lukman menjelaskan pihak Muassasah sudah mengupayakan diadakannya toilet mobile yang diharapkan bisa mengurangi antrian toilet di Mina.
“Tapi kita bersyukur tadi Muassasah sudah membantu menambah ada di setiap Maktab ada 8 urinoir meskipun hanya diperuntukkan bagi laki-laki tapi setidaknya itu bisa ikut membantu antrean yang selalu panjang ketika kita berada di Mina. Tapi ya mudah-mudahan ini bisa diatasi dengan cara kita ingin menambah toilet-toilet yang sifatnya mobile yang ada di luar area tenda-tenda tadi,” ujar Lukman.