Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenang Tragedi Terowongan Mina Tahun 1990 yang Tewaskan 1.400 Jemaah Haji

Tragedi Terowongan Mina pada tahun 1990 yang tewaskan 1.400 jemaah haji merupakan peristiwa kelam. Berikut fakta-faktanya.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Mengenang Tragedi Terowongan Mina Tahun 1990 yang Tewaskan 1.400 Jemaah Haji
albawaba.com
Jemaah haji yang sedang memasuki Terowongan Mina. Di dalam terowongan ini, pernah terjadi tragedi yang menewaskan 1.400 jemaah haji pada tahun 1990. Tragedi Terowongan Mina pada tahun 1990 yang menewaskan 1.400 jemaah haji merupakan peristiwa kelam. Berikut fakta-faktanya. 

TRIBUNNEWS.COM - Peristiwa antrean panjang jemaah haji di Terowongan Mina terjadi pada Minggu (10/7/2022) mengingatkan akan tragedi Mina pada 1990 silam.

Dikutip dari Kompas TV, antrean panjang yang mengantarkan jemaah haji menuju Jamarat itu mengalami mati lampu dan kipas di hari kedua pelemparan jumrah di Mina, Arab Saudi.

Adapun penyebab lampu dan kipas yang mati karena korsleting listrik, dan langsung diperbaiki.

Setelah perbaikan, jemaah pun kembali dapat bergerak dan memadati Terowongan Mina menuju Jamarat untuk melempar Jumrah Ula Wustha Aqobah.

Kejadian antrean panjang di Terowongan Mina pun juga pernah terjadi pada 3 Juli 1990.

Namun kejadian antrean ini berujung tragedi di mana 1.400 jemaah haji dinyatakan tewas lantaran tidak bisa bernafas dan terinjak-injak.

Baca juga: Kisah Kucing-kucingan Antara Jemaah Haji vs Askar di Mina, Haji Furoda Pun Ikut Diobrak

Dikutip dari New York Times, menurut saksi, saling desak untuk masuk ke terowongan dimulai ketika beberapa jemaah haji berhenti di tengah-tengah terowongan.

Berita Rekomendasi

Akibatnya, jemaah haji yang berada di luar memaksa untuk masuk ke Terowongan Mina lantaran di luar tercatat berada di suhu 112 derajat celcius.

Para saksi pun mengatakan ventilasi yang berada di lokasi pun sempat mati.

Diplomat dari Asia yang tidak mau diketahui namanya mengatakan 1.400 jemaah haji yang dinyatakan tewas akibat tragedi ini, mayoritas korban berasal dari Malaysia dan Indonesia.

Tidak Ada Jumlah Pasti Korban yang Diumumkan Pemerintah Arab Saudi

Terowongan Mina
Suasana jemaah haji saat melintasi Terowongan Mina.

Kesaksian dari diplomat Timur Tengah dan Asia serta saksi lain menyampaikan jumlah korban jemaah yang sama.

Namun, lebih dari 18 jam setelah tragedi itu, pemerintah Arab Saudi tidak juga segera mengumumkan jumlah pasti terkait korban jemaah yang tewas.

Pemerintah Arab Saudi justru menuding laporan korban jemaah haji yang tewas sejumlah 1.400 orang adalah berlebihan.

Kemudian, menurut pernyataan dari salah satu pejabat pemerintah Arab Saudi yang tidak ingin diketahui identitasnya, mengatakan pengumuman jumlah korban tewas akan disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Arab Saudi saat itu, Pangeran Nayef.

Baca juga: Petugas Pengamanan TNI-Polri hingga Dokter Diterjunkan di Terowongan Mina

Sementara menurut Raja Arab Saudi saat itu yaitu Fahd bin Abdul Aziz Al-Saud, penyebab tragedi tersebut dikarenakan banyaknya jemaah haji yang berjejalan dan ingin menuju ke terowongan.

Hal ini, kata Fahd, mengakibatkan Terowongan Mina mengalami kelebihan kapasitas.

Fahd justru terkesan menyalahkan jemaah haji lantaran tidak mengikuti instruksi yang sudah diberikan.

"Jika jemaah haji mengikuti instruksi, insiden tersebut dapat dihindari," kata Fahd.

Terkait hal ini, tewasnya ribuan jemaah menjadikan insiden ibadah haji terburuk dalam beberapa waktu terakhir saat itu.

Bahkan, ibadah haji di beberapa tahun sebelumnya juga sempat mengalami insiden ketika adanya serangan teroris dan kerusuhan.

Sementara mengenai pengamanan, Pangeran Nayef mengatakan pihaknya telah mengerahkan tim pengamanan, mobil ambulans, serta beberapa tenda besar di pintu keluar Terowongan Mina.

Pernyataan Saksi atas Tragedi Terowongan Mina

Terowongan Mina 2
Jemaah haji yang sedang memasuki Terowongan Mina. Di dalam terowongan ini, pernah terjadi tragedi yang menewaskan 1.400 jemaah haji pada tahun 1990.

Beberapa saksi mengungkapkan para jemaah saling berdesakan dan membuat ratusan orang bertubrukan.

Hal ini membuat ratusan jemaah kehabisan nafas.

Akibatnya jemaah pun tertahan di dalam terowongan ketika ribuan jemaah lain memaksa untuk masuk ke Terowongan Mina sehingga mengakibatkan kemacetan di dalam.

Jemaah yang memaksa untuk masuk ini pun mengakibatkan kelebihan kapasitas di dalam terowongan.

Saksi lain mengatakan gelombang jemaah yang masuk ke dalam terowongan pun sebetulnya telah berhenti.

Namun alat pendingin yang berada di terowongan hanya dapat memenuhi 1.000 jemaah.

Baca juga: Listrik Padam 30 Menit di Terowongan Mina, Jemaah Haji Indonesia yang Sempat Tertahan Bisa Keluar

Hanya saja, pada saat itu, terdapat sekitar 5.000 jemaah di dalam terowongan.

"Akibatnya para jemaah kekurangan oksigen, beberapa mengalami pingsan, dan ada yang tewas."

"Seharusnya jemaah di dalam terowongan harusnya terus bergerak, tetapi kerumunan itu tiba-tiba berhenti dan tidak ada satu pun orang yang tahu apa penyebabnya," ujar saksi yang tidak mau disebut namanya itu.

Seorang saksi mengatakan dirinya sempat membantu membawa korban menuju mobil ambulans yang menunggu di pintu keluar terowongan.

Namun, menurutnya, hal yang mustahil untuk mengetahui berapa banyak orang yang tewas atau pingsan.

Fakta Lain

Insiden Jemaah Haji Iran Bentrok dengan Aparat Keamanan Arab Saudi
Insiden jemaah haji Muslim Syiah dari Iran bentrok dengan aparat keamanan Arab Saudi pada tahun 1987. Akibat bentrokan ini, lebih dari 400 orang dinyatakan tewas.

Terowongan Mina merupakan bagian dari rencana pembangunan agar membantu jemaah haji untuk melaksanakan ibadah haji.

Selain itu, rencana lain yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi adalah membangun terowongan lain serta jembatan yang memakan biaya hingga 15 miliar dolar AS.

Di sisi lain, sebelum tragedi tersebut terjadi, baku tembak terjadi di Mina dan beberapa peristiwa soal kelelahan akibat suhu yang panas.

Baca juga: Tiga Hal Penting Jaga Keselamatan Jamah Haji Jelang Arafah, Muzdalifah dan Mina

Ditambah, tiga tahun sebelumnya secara berturut-turut terjadi aksi terorisme yang dilakukan kelompok Muslim Syiah dari Iran.

Insiden terparah terjadi di tahun 1987 ketika masyarakat Iran bentrok dengan aparat keamanan sehingga menewaskan lebih dari 400 jemaah haji.

Mundur satu tahun sebelumnya yaitu di tahun 1986, Pemerintah Arab Saudi menyita bahan peledak yang dibawa kontingen jemaah haji dari Iran.

Akibat insiden ini, Pemerintah Arab Saudi membatasi kuota sebanyak 1.000 jemaah haji per satu juta populasi untuk negara Islam.

Kemarahan pun diluapkan oleh Iran dengan melarang warganya untuk ibadah haji sejak tahun 1988.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas TV/Pompe Sinulingga)

Artikel lain terkait Haji

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas