Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seorang Jemaah Calon Haji Usia 105 Tahun Berangkat ke Tanah Suci Tahun 2023

Para jemaah haji kategori lansia, akan dicek kesehatannya terlebih dahulu untuk dipastikan bisa berangkat ke Tanah Suci.

Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Seorang Jemaah Calon Haji Usia 105 Tahun Berangkat ke Tanah Suci Tahun 2023
PEXELS.COM/Haydan As-soendawy
ILUSTRASI Kakbah - Suasana ibadah haji di Tanah Suci Makkah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rachmat Hidayat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief memastikan penyelenggaraan haji tahun ini memberangkatkan 221 ribu jamaah yang berasal dari selurh Indonesia.

Konfirgurasi jemaah yang tergolong lansia sebesar 30 persen.

"Kita sudah tiga tahun belum memberangkatkan jemaah dengan kuota normal. Alhamdulillah, tahun ini kita mendapatkan kuota normal," ujarnya saat pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) tugas fungsi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tahun 2023, 1444 Hijriah, di Asrama Pondok Haji Jakarta Timur, Jumat (7/4/2023) malam.

Dijelaskan, tema haji pada tahun ini Haji Ramah Lansia. Untuk itu diperlukan petugas haji secara matang. Baik dari segi wawasan, keterampilan serta dedikasinya.

"Tantangan (petugas haji) tahun ini cukup besar ada konfigurasi jemaahnya yang jumlah lansia cukup banyak hampir 20-30 persen. Kami memberikan kemudahan (untuk lansia). Kalau sudah tahu keterbatasan fisik tenaganya karena usia, janganlah pembimbing ngajak terus jalan misalnya. atau konteks tertentu bagaimana mereka naik bus, ditempatkan dengan baik, saat naik lift, karena kalau enggak mereka akan left behind tersingkir terus," ujarnya.

Yang tertua, jemaah lansia berumur 105 tahun.

BERITA REKOMENDASI

Para jemaah haji kategori lansia, akan dicek kesehatannya terlebih dahulu untuk dipastikan bisa berangkat atau tidak.

Baca juga: Pemerintah Terbitkan Keppres Biaya Haji 1444 H, Ini Rinciannya per Embarkasi

"Pak Menteri Agama sudah memberikan lima persen untuk kuota lansia karena jumlahnya cukup siginfikan. Lansia itu karena keterbatasan mungkin pendengaran kurang, mungkin fisik tidak jauh jauh," ujarnya.

"Jadi, konteksnya membutuhkan dukungan dukungan. Kami dari kementerian agama ingin memberikan kemudahan saja, kesadaran itu harus dimiliki jemaah dan petugas," kata Hilman Latif.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas