Tata Cara Ibadah Haji pada 10, 11, 12, 13 Dzulhijjah Menurut Kemenag RI
Tata cara ibadah haji pada 10, 11, 12, 13 Dzulhijjah menurut Kemenag. Amalan sunnah haji bisa dimulai sejak awal Syawal hingga sebelum 9 Dzulhijjah.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarikalaka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka wal mula la syarika lak.
Artinya: Aku datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memnuhi panggilan-Mu tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memnuhi panggilan-Mu, sungguh segala puji, nikmat dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.
Baca juga: Tiba di Madinah 24 Mei, Jemaah Haji Kloter I dari 14 Embarkasi Dijamu 21 Dapur dan 77 Hotel
2. Wukuf di Arafah
Wukuf dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yang dimulai setelah matahari tergelincir hingga terbit fajar pada hari kurban pada 10 Dzulhijjah.
Ketika Wukuf, jamaah haji melakukan ibadah salat jamak taqdim dan qashar Zuhur-Ashar, berdoa, dzikir bersama, membaca Al-Quran, salat taqdim dan qashar Maghrib-Isya.
3. Mabit di Muzdalifah
Mabit dilaksakan di Muzdalifah, Mekkah.
Pelaksanaan Mabit mulai setelah tengah malam hingga sebelum terbit fajar.
Jamaah haji mengambil batu kerikil sejumlah 49 butir atau 70 butir untuk melontar jumroh di Mina, salat subuh di awal waktu, dan berangkat menuju Mina.
Jamaah kemudian berhenti sejenak di Masy'aral Haram atau Muzdalifah untuk berdzikir kepada Allah SWT dan mengerjakan salat subuh ketika fajar menyingsing.
4. Melontar Jumroh Aqobah
Melontar jumroh ini dilakukan di bukti Aqobah pada 10 Dzulhijjah dengan 7 kerikil.
Kemudian, dilanjutkan dengan menyembelih hewan kurban.
Baca juga: Tekan Angka Kesakitan dan Kematian Jemaah Haji, Kemenkes Siapkan EMT
5. Tahalul Awal