Kemenhub Beberkan Alasan Soal Pelayanan CIQ Haji di Bandara Kertajati
Pemeriksaan CIQ untuk jemaah haji biasanya dilakukan pada asrama haji. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah jemaah dalam melakukan penerbangan.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktur Angkutan Udara, Putu Eka Putu Cahyadi, menyampaikan alasan terkait pelayanan Custom-Immigration-Quarantine (CIQ) di Bandara Kertajati, Jawa Barat.
Menurut Putu, sejauh ini pemeriksaan CIQ untuk jemaah haji biasanya dilakukan pada asrama haji. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah jemaah dalam melakukan penerbangan.
Namun demikian, asrama haji Indramayu untuk embarkasi Kertajati ini masih dalam perbaikan.
Baca juga: Koper Jemaah Haji Indonesia Bersarung Sama, Ini Pembedanya
"Jadi memang tentu karena ini sifatnya khusus, untuk teman-teman juga sudah mengetahui proses pemeriksaan CIQ itu seluruhnya dilakukan di asrama haji. Kecuali adalah bandara Kertajati," kata Putu saat Konferensi Pers, di Jakarta, Jumat (26/5/2023).
"Karena asrama haji di Indramayu masih belum seluruhnya rampung, nanti pemeriksaan CIQ nya akan dilaksanakan di bandara. Tapi yang lain itu dilakukan di asrama haji, dan itu sudah berjalan," lanjutnya.
Di sisi lain, Putu menyampaikan, terdapat layanan Fast Track atau Makkah Route khusus di bandara Soekarno Hatta.
Nantinya, kata dia, para jemaah haji diberikan clearance oleh imigrasi Indonesia sebelum keberangkatan melalui Makkah Route.
"Jadi nanti ketibaan mereka Saudi misalnya Jeddah atau di Madinah mereka tidak akan melakukan pemeriksaan imigrasi lagi jadi makin cepat," ungkap Putu.
"Pemeriksaan imigrasi yang di Saudi dilakukan Indonesia. Jadi Seluruh aktivitas itu diselesaikan sudah di Indonesia," sambung dia.
Baca juga: Ditemukan di Jalanan Madinah, Jemaah Haji Indonesia Ini Mengira Ada di Grobogan Jawa Tengah
Sementara itu, Putu mengaku, pelaksanaan layanan Fast Track ini baru bisa dilakukan di bandara Internasional Soekarno-Hatta. Kedepan, dia berharap bandara lain juga bisa menerapkan hal tersebut.
"Tapi ini baru bisa disetujui untuk yang di Jakarta saja, mungkin kedepan diharapkan ya, tentang kolaborasi atas dukungan dari Kementerian Agama," tegasnya.