Banyak Lansia dan Jamaah Haji Kesasar, Menko PMK Dorong Penggunaan Gelang Teknologi GPS
Penggunaan aplikasi digital "berbasis IT" dinilai kini jadi salah satu kebutuhan dasar jamaah, termasuk penggunaan gelang GPS.
Editor: Willem Jonata
Dilansir Saudi Gazette, gelang GPS tracking system untuk jamaah ini, menyerupai smartwatch berbasis satelit atau jaringan telepon seluler.
Bentuknya karet waterproof berisi pelacak posisi penggunanya berbasis GPS.
Fungsi lainnya bisa mengukur gerak jamaah, data medik standar, hingga tekanan darah penggunaannya.
Di Singapura, negara Commonwealth, atau di Eropa, sejumlah negara memberikan paket jaminan keamanan dan akses fasilitas publik bagi lansianya, dengan Senior GPS Bracelet, dangan tombol emergency, panic button.
Gelang haji konvensional Indonesia, tahun 2022 lalu sempat jadi kontroversi dan sorotan nasional.
Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi VIII DPR RI, Kemenag memastikan anggaran pengadaan gelang logam haji senilai Rp5,5 miliar telah dihapus.
Gelang logam jadi alat identifikasi jamaah haji sejak haji Indonesia kali pertama menggunakan pesawat terbang, 1979 lalu.
Gelang itu digrafir latin dan huruf Hijaiyyah, dengan memuat informasi; nama, nomor identitas paspor, asal embarkasi, dan nomor maktab jamaah saat di Armina. (*)