Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Ansori, 23 Tahun Jadi Petugas Haji dan Merantau di Makkah, Selalu Rindu Indonesia

Sudah 23 tahun lebih Ansori (53) tinggal di Kota Makkah Arab Saudi. Namun, dalam hatinya tetap merindukan, ingin pulang ke kampung

Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Sanusi
zoom-in Kisah Ansori, 23 Tahun Jadi Petugas Haji dan Merantau di Makkah, Selalu Rindu Indonesia
Rahmat Hidayat/Tribunnews.com
Ansori (53) pria asal Desa Telaga, Bangkalan Madura, Jawa Timur sudah 23 tahun menetap di Makkah 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rachmat Hidayat

TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Sudah 23 tahun lebih Ansori (53) tinggal di Kota Makkah Arab Saudi. Namun, dalam hatinya tetap merindukan, ingin pulang ke kampung halamannya di Desa Telaga, Bangkalan Madura, Jawa Timur.

Ansori menjawab tuntutan ekonomi menjadi alasan mengapa bertahun-tahun harus hidup di negeri orang.

"Kalau boleh memilih, enak tinggal di kampung halaman, tinggal di Indonesia," kata Ansori mengawali obrolan santainya, Rabu (7/6/2023).

Baca juga: Hari Ini Jemaah Haji Gelombang 2 Mulai Berangkat dari Indonesia, Simak Imbauan Kemenag

Sama seperti tahun tahun sebelumnya, Ansori ikut menjadi bagian petugas haji. Pada musim haji tahun ini ada sesuatu hal yang berbeda bagi Ansori. Banyak jamaah lansia yang berangkat haji, yang menurutnya harus mendapatkan perhatian khusus.

Puluhan tahun tinggal di Arab Saudi, di Kota Makkah Ansori mengaku sudah hafal sudut sudut jalan Kota Makkah. Mukimin adalah sebutan bagi orang Indonesia yang tinggal di Arab Saudi.

Baca juga: Cerita Nenek Salami Batalkan Berangkat ke Tanah Suci Saat Jemaah Haji Lain Naik Bus Menuju Bandara

"Saya bekerja sebagai supir selama menetap di sini. Alhamdulillah, sudah hampir 23 tahun. Saya tetap rindu Indonesia karena apa, ada keluarga disana. Cuma, disana sulit terutama dalam hal pekerjaan," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Dulu, banyak mukimin tinggal di daerah Misfalah. Namun, kini sudah tinggal di beberapa tempat. Dari informasi yang dihimpun, daerah misfalah sudah tidak ada lagi karena akan dibangun apartemen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas