Jemaah yang Dirawat di KKHI Makkah Didominasi Diabetes Melitus, Paru Hipertensi hingga Jantung
Para jemaah yang mengalami gangguan kesehatan di tanah suci ini dipengaruhi pula oleh kondisi cuaca yang ekstrem
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Kasie Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Makkah, dr. Ardjuna mengatakan bahwa saat ini jemaah Haji yang mendapatkan perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah didominasi 3 penyakit penyerta (komorbid).
Mulai dari Diabetes Melitus (DM), paru-paru atau PPOK hingga hipertensi, ada pula jemaah yang menderita penyakit jantung.
"Di KKHI sampai saat ini, terbanyak penyakit DM, PPOK, hipertensi ini mendominasi, jantung ada, 3 terbesar penyakit masih dirawat di KKHI," jelas dr. Ardjuna kepada Tribunnews di Makkah, Arab Saudi, Rabu (7/6/2023).
Para jemaah yang mengalami gangguan kesehatan di tanah suci ini dipengaruhi pula oleh kondisi cuaca yang ekstrem.
Oleh karena itu, ia pun menyarankan agar para jemaah yang memiliki komorbid untuk mengurangi aktivitas mereka di luar ruangan.
Baca juga: Jemaah Haji Indonesia yang Wafat Tambah Jadi Empat Orang, Diabetes dan Serangan Jantung Jadi Pemicu
"Saran kami (terkait) cuaca, agar jemaah yang punya komorbid, kurangi aktivitas di luar, bukan dilarang," kata dr. Ardjuna.
dr Ardjuna pun menekankan bahwa saat para jemaah di luar ruangan pun diharapkan selalu membawa air mineral dan meminumnya tanpa harus menunggu haus.
Ia juga menyarankan para jemaah untuk selalu mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti payung saat keluar penginapan.
"Tidak menunggu haus, paling tidak (minumlah) seteguk. Jangan lupa pakai APD saat keluar gedung," tegas dr. Ardjuna.