Evaluasi Total Pelaksanaan Ibadah Haji 2023, Pimpinan Komisi VIII DPR Bakal Panggil Kemenag RI
Ace menyebut, pemanggilan itu buntut banyaknya kekurangan yang terjadi dalam penyelenggaraan ibadah haji 2023.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily mengatakan, pihaknya berencana memanggil Kementerian Agama (Kemenag) RI setelah musim ibadah Haji 2023 selesai.
Ace menyebut, pemanggilan itu buntut banyaknya kekurangan yang terjadi dalam penyelenggaraan ibadah haji 2023.
Baca juga: Antisipasi Jemaah Haji Kelelahan, Petugas PPIH Bagikan Kurma, Oralit Hingga Air Mineral
"Setelah musim Haji ini selesai, kami akan mengundang pihak Kementerian Agama untuk melakukan evaluasi total atas manajemen haji tahun 2023 yang terkesan banyak kekurangan di sana-sini," kata Ace kepada wartawan, Jumat (30/6/2023).
Meski begitu, Ace belum memberikan secara detail kapan pemanggilan itu akan berlangsung.
Politisi Partai Golkar ini memberikan catatan penting dalam pelaksanaan ibadah Haji tahun 2023.
Salah satu yang menjadi sorotannya yakni soal pemberangkatan jemaah haji dari Muzdalifah ke Mina, yang mengalami keterlambatan hingga kapasitas tenda dan kamar mandi yang tidak sesuai dengan jumlah jemaah Haji Indonesia.
Baca juga: Bertemu Anies Baswedan di Sela-sela Ibadah Haji, Puan Maharani: Silaturahmi Harus Selalu Dijaga
"Pertama, pihak mashariq tidak memenuhi komitmen pada beberapa komponen masyair selama di Arafah, Muzdalifah dan Mina. Yang paling utama soal kapasitas tenda dan kamar mandi yang tidak sesuai dengan jumlah jamaah Haji Indonesia," ungkap Ace Hasan.
Selain itu, Ace menyebut banyak menemukan para jamaah yang tidak tertampung dalam tenda di Mina. Termasuk juga kapasitas kamar mandi yang jauh dari kebutuhan para jamaah Haji Indonesia.
Dia menambahkan, manajemen penempatan jamaah saat kedatangan yang sangat amburadul dan acak-acakan. Ditemukan banyak antar jamaah rebutan tenda.
"Kedua, keterlambatan makanan selama di Mina bagi jamaah. Banyak jamaah yang belum mendapatkan konsumsi di saat mereka membutuhkan makanan di tengah suasana kecapekan dan letih. Manajemen distribusi makanan juga acak-acakan," beber Ace.
Ketiga, kata Ace, kamar mandi di tenda Mina dan Arafah yang masih sangat terbatas dan jauh dari kapasitas jumlah jamaah. Antrean panjang sangat terlihat dalam penggunaan toilet.
"Apalagi seharusnya diperhatikan jumlah toilet yang lebih banyak untuk perempuan karena jumlah jemaah Haji Indonesia lebih banyak Perempuannya," ucapnya.
Keempat, manajemen transportasi yang membawa jamaah yang bergerak selama Armuzna yang tidak terkelola dengan baik. Kasus bis taradudi yang membawa jamaah dari Muzdalifah ini salah satu kesalahan fatal dari manajemen pergerakan jamaah yang tidak disiapkan mitigasinya.
Baca juga: Hindari Sengatan Cuaca Panas, Jemaah Haji Diimbau Lempar Jumrah Sore dan Malam Hari
"Padahal kami sudah ingatkan pada saat rapat persiapan Armuzna," kata dia.
Catatan kelima, politisi Partai Golkar ini menyebut, beberapa fasilitas bagi lansia yang disarankan seperti kursi roda dan golf car ditemukan tidak optimal.