Petugas Kesehatan Madinah Siap Layani Kepulangan Jemaah Haji pada Gelombang Dua
Bidang kesehatan daerah kerja (Daker) Madinah siap memberikan pelayanan kesehatan kepada jemaah haji yang pulang pada gelombang dua.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bidang kesehatan daerah kerja (Daker) Madinah siap memberikan pelayanan kesehatan kepada jemaah haji yang pulang pada gelombang dua yakni 10 juli hingga 24 Juli 2023.
Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah dr. Tri Atmaja Sugiyarno menyampaikan bahwa seluruh tenaga kesehatan dan pendukung yang bertugas di KKHI Madinah sudah bergerak dari Makkah ke Madinah sejak 7 Juli 2023 lalu.
“Seluruh petugas KKHI Madinah langsung melakukan persiapan dengan membersihkan ruang pelayanan yang ada seperti IGD, HCU, ruang nawat inap, dan sebagainya,” ujar dr. Atma
Tidak hanya petugas, seluruh alat kesehatan dan logistik obat-obatan, serta perbekalan kesehatan (Perbekkes) juga dimobilisasi kembali ke Madinah pasca puncak ibadah haji atau fase Armuzna.
Baca juga: Jemaah Haji Indonesia yang Meninggal Dunia Capai 571 Orang Hingga Hari Ini
Adapun strategi yang akan dilaksanakan bidang kesehatan di Daker Madinah untuk menghadapi gelombang jemaah haji yang kedua.
Pertama, pelaksanaan Medical Check Up (MCU) yang tujuannya untuk mencegah terjadinya kesakitan/kematian sekaligus untuk skrining tanazul.
MCU ini berlangsung mulai 11 Juli 2023 meliputi poli jantung, paru, penyakit dalam, dan psikiatri. Setiap harinya MCU akan melayani jemaah haji dengan kuota 20 jemaah per hari.
Jemaah yang akan MCU akan dibantu fasilitasi antar jemput oleh tim Emergency Medical Team (EMT) sektor.
Kedua, akan dilaksanakan peningkatan pelayanan di sektor melalui Tim EMT. Tim EMT akan bekerja sama dengan Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK) untuk melakukan pemeriksaan ulang kondisi jemaah haji risiko tinggi (Risti). Selain itu akan dilakukan pemasangan tanda Risti atau tanda triage status kesehatan jemaah di depan kamar.
Ketiga, penguatan layanan kesehatan kloter dengan memberikan kembali pembekalan klinis kepada TKHK oleh tim KKHI Madinah dan Tim EMT secara bergantian.
Terakhir, KKHI Madinah melaksanakan optimalisasi layanan pemulangan pasien yang dirawat di KKHI.
Rencananya dalam sehari akan dilakukan dua kali pemulangan pasien ke kloter yakni di pagi hari dengan menggunakan ambulans sektor dan di sore hari dengan menggunakan kendaraan operasional atau ambulans KKHI Madinah.
Diketahui bahwa pasca Armuzna, kondisi jemaah haji masih kelelahan dan kasus pneumonia terus meningkat. Oleh karenanya jemaah haji diimbau disiplin pola hidup bersih dan sehat.
“Pasca Armuzna, kasus pneumonia meningkat sehingga jemaah haji perlu mewaspadai penularan yang mungkin terjadi dengan memakai masker, hindari kontak fisik terutama dengan jemaah haji lain yang batuk/pilek, dan mencuci tangan pakai sabun," kata Kasie Kesehatan Daker Madinah dr. Thafsin Alfarizi.
TKHK juga diimbau untuk mewaspadai gejala jemaah Lansia dengan batuk pilek dan kurang nafsu makan yang mengarah pada gejala pneumonia.
Jika menemui kasus ini, maka TKHK akan segera memeriksakan jemaah Lansia tersebut ke KKHI Madinah.
Lebih lanjut dr. Alfarizi menyoroti cuaca panas ekstrem yang terjadi di Madinah bisa mencapai 48 derajat celsius.
Ia mengimbau para TKHK untuk siaga di lobby hotel masing-masing satu jam sebelum dan sesudah waktu salat fardu. Hal itu untuk mengingatkan jemaah haji menggunakan alat pelindung diri (APD) saat menuju masjid dan penanganan awal heat exhaustion pada saat jemaah kembali ke hotel.
“Dengan strategi ini kami berupaya untuk meningkatkan kondisi kesehatan para jemaah haji selama di Kota Madinah. Harapannya jumlah jemaah haji sakit atau wafat tidak bertambah lagi, sehingga jemaah haji dapat kembali ke tanah air dengan sehat dan berkumpul kembali dengan keluarga tercinta," tutur dr. Alfarizi.