Calon Jemaah Haji Diingatkan Jangan Selipkan Air Zam zam di Koper, Bakal Kena Dam 6 Ribu Riyal
Calon jemah haji Indonesia diingatkan agar tak berlebihan membawa barang-barang dari tanah suci. Termasuk membawa air zam-zam dalam koper.
Penulis: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon jemah haji Indonesia diingatkan agar tak berlebihan membawa barang-barang dari tanah suci. Termasuk membawa air zam-zam dalam koper.
Jemaah haji nantinya akan mendapatkan lima liter air zam-zam.
Baca juga: Jemaah Haji Bisa Bawa Pulang Air Zam-zam Lebih Banyak, Tambahannya 5 Liter, Ini Cara Mengambilnya
Namun tak jarang, jemaah merasa masih perlu membawa tanbahan air zam-zam yang dimasukkan dalam koper.
Padahal pihak maskapai penerbangan hanya mengizinkan jemaah haji untuk membawa tas paspor, koper kabin, dan koper bagasi sesuai standar yang diberikan dan berlogo maskapai.
Berat koper kabin maksimal adalah 7 kilogram (kg). Sementara koper bagasi bisa memuat beban maksimal hingga 32 kg.
Baca juga: Manfaat Konsumsi Air Zam zam bagi Jemaah Haji Lansia, Kurangi Rasa Lelah dan Depresi
Direktur Pelayanann Haji Luar Negeri, Subhan Chalid mengatakan, bawaan air zam-zam dalam koper ini jadi masalah tersendiri dalam penyelenggaraan ibadah haji.
"Membawa air zam-zam dalam koper bakal kena denda hingga 600 riyal," terang Subhan Chalid di depan peserta Bimbingan Teknik (Bimtek) Petugs Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur.
Tentang aturan ini, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief saat ditemui di tempat yang sama, mengatakan jika pihaknya sedang bernegoisasi.
"Saat ini sedang kita cek juga aturannya membawa zam zam di dalam koper. Sedang negosiasi itu," kata Hilman.
Hilman mengakui jika jemaah haji banyak akal demi bisa memasukkan air zam-zam ke dalam koper.
Air zam-zam dimasukkan di botol kecil bahkan ada yang memakai botol infus demi bisa lolos dari pemeriksaan di bandara Arab Saudi saat kepulangan.
"Banyak ya caranya, kreatif kalau saya lihat. Pakai botol-botol kecil bahkan ada yang memakai botol infus," terang Hilman lagi.
Hilman mengatakan, negoisasi ini bagian dari kerjasama antar negara.
" Ya, namanya juga usaha orang yang menyelipkan zam-zam kan, tapi poinnya adalah kita akan coba taati aturan itu dan sosialisasikan kepada jemaah," terangnhya.
Jika, masih ada yang menyelipkan air zam-zam dan Arab Saudi masih menerapkan aturan dam itu, maka urusannya akan panjang.
Ia meminta agar jemaah memerhatikan betul soal aturan membawa air zam zam ini, karena nanti dampaknya pada ketepatan jadwal penerbangan.