Jemaah Haji Mulai Umrah di Masjidil Haram, Banyak yang Rasakan Nyeri saat Tawaf, Ini Pesan Dokter
Rangkaian ibadah ini tentunya menguras tenaga,sehingga tak jarang ada jemaah yang kelelahan hingga rasakan nyeri.
Penulis: Anita K Wardhani
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Anita K Wardhani dari Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Jemaah haji Indonesia yang sudah memasuki kota Makkah mulai melakukan rangkaian ibadah umrah wajib.
Data di Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, sejak kedatangan kekota Makkah, sudah lebih dari 20 kloter jemaah haji bergerak ke Masjidil Haram untuk melakukan rangkaian ibadah umrah.
Baca juga: Kemenag: Jemaah Haji Wajib Menggunakan Smart Card saat Puncak Haji di Armuzna
Pantauan Tribunnews.com, jemaah sangat bersemangat melaksanakan umrah wajib yang dimulai dari tawaf yaitu prosesi mengelilingi Kakbah sebanyak 7 kali, hingga sai (lari kecil atau jalan dari bukit Safa ke Marwa.
Rangkaian ibadah ini tentunya menguras tenaga,sehingga tak jarang ada jemaah yang kelelahan hingga rasakan nyeri.
Kondisi ini diakui dari Tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH), dokter Meldy Muzada Elfa.
Baca juga: Jemaah Haji Dapat Smart Card di Makkah, Ini Fungsinya
"Tidak sedikit yang kelelahan saat sai. Jemaah rasakan nyeri lutut dan kaki setelah tawaf," kata doketr Meldy.
Dokter Meldy yang bertugas di Masjidil Haram mengawal jemaah haji bersama tim PKP3JH pun langsung sigap membantu jemaah yang mengalami lelah dan nyeri.
Menurut dokter yang kesehariannya bertugas di RSUD Ulin Banjarmasin ini Tim PKP3JH memberikan salep anti nyeri dan anti radang..
Sebelumnya pada jemaah yang kelelahan dan rasakan nyeri diminta istirahat dan meluruskan posisi kaki.
Beberapa pasien dianggap perlu mengonsumsi obat, tim PKP3JH akan memberikan tablet analgetik untuk mengurangi nyeri jika terasa lagi.
"Kami sarankan istirahat dulu. Jikaperlu diberi obat analgesik. Nah, nyeri tidak berkurang setelah diberi obat maka jemaah disarankan memakai kursi roda," kata dokter Meldy.
Baca juga: PPIH Arab Saudi Siapkan Skema Distribusi Smart Card untuk Jemaah Haji Indonesia
Jemaah bisa melanjutkan prosesi ibadah sai dengan berjalan pelan.
"Kemudian yang peting, saat sai ini lebih baik memakai alas kaki. Karena sudah boleh menggunakan sendal yang bersih," saran dokter.