Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suhu di Makkah Capai 43 Derajat, Ini Jam Ideal untuk Laksanakan Umrah Wajib

PPIH Daerah Kerja (Daker) Makkah mengeluarkan imbauan agar jemaah haji melaksanakan umrah wajib pada pukul 22.00 WAS atau 09.00 WAS.

Penulis: Anita K Wardhani
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Suhu di Makkah Capai 43 Derajat, Ini Jam Ideal untuk Laksanakan Umrah Wajib
Media Center Haji 2024/Sigit Kurniawan
Suhu di kota Mekkah cukup panas, bahkan mencapai hingga 43 derajat celcius. Melihat kondisi ini jemaah diminta cermat saat melakukan ibadah umrah wajib di Masjidil Haram. Foto  jemaah melakukan tawaf (mengelilingi) Kakbah. 

Tips Cegah Dehidrasi: Dari Pakai Masker Sampai Minum Oralit

Saat cuaca di Makkah mencapai 42 derajat celcius dan akan semakin panas hingga 50 derajat celcius saat puncak haji nanti jemaah diminta untuk mencegah dehidrasi.

Nurul Jamal, Kasie Kesehatan Daker Makkah, menyampaikan tips cegah dehidrasi.

Pertama, gunakan (Alat Pelindung Diri (APD, seperti topi, masker, kacamata, payung.

Saat ditanya seberapa penting memakai masker, Jamal menjelaskan, karena di Makkah banyak debu, rentan terkontaminasi selain debu, saat di luar ruangan, kita tidak tahu apa yang masuk ke kita.

Penggunaan masker, menurutnya, bisa mencegah kontaminasi yang masuk ke dalam tubuh.    

Kedua, minum air yang cukup.

Baca juga: Cerita PPIH Mulyono Bimbing Ratusan Jemaah Haji Sampai Suaranya Serak: Disini Lebih Panas dari Papua

BERITA REKOMENDASI

“Lebih bagus dicampur oralit agar cairan tubuh cepat terganti,” imbuh Jamal. Ketiga, bawa semprotan air untuk disemprot di wajah. Keempat, jangan aktivitas berlebihan di siang hari.  

Ribuan Jemaah Memadati Masjidil Haram Saat Matahari Melintas di Atas Kakbah
Ribuan calon jemaah haji memadati Masjidil Haram saat fenomena posisi matahari melintas tepat di atas Kakbah atau Rashdul Kiblat, di Masjidil Haram, Kota Mekkah, Arab Saudi, pada Senin (27/5/2024) siang.

Menjelang fenomena tersebut terjadi, gelombang calon jemaah haji terus mengalir menuju Masjidil Haram, Kota Mekkah.

Terlihat, para calon jemaah haji dari berbagai negara memakai alat pelindung dari panas matahari seperti kacamata anti ultraviolet, topi, dan payung.
Selain untuk menunaikan ibadah shalat dhuhur, sebagian calon jemaah haji sengaja berkunjung ke Masjidil Haram untuk melihat fenomena posisi Matahari melintas tepat di atas Kakbah.

Murniati (65), calon jemaah haji dari Medan, Sumatera Utara, misalnya, mengaku sengaja datang untuk melihat Rashdul Kiblat.
“Saya datang ke Masjidil Haram untuk melihat Rashdul Kiblat. Saya dapat informasi dari pembimbing ibadah,” tuturnya, saat ditemui seusai beribadah shalat dhuhur dan berdoa di dekat Kakbah. Meski cahayanya menyilaukan, ia bersama sejumlah teman satu rombongan calon jemaah haji melihat matahari berada tepat di atas Kakbah. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas