Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketatnya Masuk Kota Makkah Cegah Jemaah Non-Visa Haji, Tentara Elite AD Arab Saudi Ikut Dikerahkan

Untuk mencegah jemaah non-visa haji masuk ke Kota Makkah, tentara elite Angkatan Darat Arab Saudi bahkan diturunkan menjaga di setiap perbatasan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ketatnya Masuk Kota Makkah Cegah Jemaah Non-Visa Haji, Tentara Elite AD Arab Saudi Ikut Dikerahkan
Serambinews.com/Khalidin Umar Barat MCH2024
Pemerintah Arab Saudi membuktikan komitmennya mencegah jemaah non-visa haji atau tak memiliki tasreh (surat izin) untuk berhaji. Untuk mencegah jemaah non-visa haji masuk ke Kota Makkah, tentara elite Angkatan Darat Arab Saudi bahkan diturunkan menjaga di setiap perbatasan. Foto bus dan kendaraan lain berhenti di Pos pemeriksaan yang harus dilalui jamaah yang datang dari Madinah maupun Jeddah menuju Kota Makkah Almukaramah. Foto direkam, Senin (3/6/2024). 

Pria asal Jawa Barat yang kini jadi pemandu jalan anggota Media Center Haji ini kemudian bercerita bahwa ia telah mendapatkan sms dari pemerintah Saudi tentang larangan haji tersebut.

"Laa hajja illa bi al tasreh (Dilarang haji tanpa dokumen resmi)," tulis pemerintah Saudi dalam pesan pendek di gawai pintar milik Muhaemin Apandi.

Dalam SMS tersebut juga dijelaskan bahwa pemegang visa selain visa haji dilarang tinggal di Mekkah selama musim haji, yaitu mulai tanggal 11 Dzulqaidah - 15 Dzulhijjah 1445 H.

Pesan yang diterima Cak Imin, sapaan akrabnya ternyata tidak tunggal. Ia mendapatkan SMS blast beberapa kali dengan narasi berbeda.

Bukan cuma bahasa Arab, SMS blast tersebut juga dilengkapi dengan bahasa Inggris. ‏

(No Hajj Without Permit) ‌‌‏Transporting violators of Hajj regulations and instructions, who have not obtained a Hajj permit exposes the offenders to punishment.

Karena ditujukan kepada para penduduk Saudi, termasuk mukimin, SMS tersebut juga memuat ancaman bagi orang yang mengangkut para pelanggar haji tanpa visa haji tersebut.

BERITA REKOMENDASI

"Mengangkut pelanggar peraturan dan petunjuk haji, yang belum memperoleh izin haji, akan dikenakan sanksi."

Saat dicek nama pengirimnya, tertulis bahwa pesan tersebut dikirim MOI, yaitu Kementerian Dalam Negeri Pemerintah Saudi (Wizarah al Dahiliyyah).

Selain itu ada juga sms blast lain yang menjelaskan sanksi bagi pelanggar larangan tersebut, termasuk denda dan larangan untuk melakukan haji selama beberapa tahun ke depan.

Bahkan sms tersebut dikirim beberapa kali dengan berbagai bahasa, mulai Arab, Inggris, hingga Indonesia.

"Denda sebesar (10.000) riyal dikenakan kepada warga dan pendatang yang kedapatan tidak memiliki izin haji di wilayah geografis yang telah ditetapkan.

"Para pelanggar warga negara dan pendatang terhadap peraturan dan instruksi haji akan dideportasi ke negara asal mereka dan dilarang masuk ke Kerajaan sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan secara hukum."

"Denda keuangan yang dikenakan kepada para pelanggar sebesar (10.000) riyal akan dilipatgandakan jika pelanggaran tersebut diulangi."

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas