Pembangunan Toilet Baru Membuat Area Mabit di Muzdalifah Berkurang hingga 2 Hektare
Pembangunan toilet baru di Muzdalifah membuat area mabit di Muzdalifah berkurang hingga dua hektare.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Rombongan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bergeser ke Muzdalifah usai dari Arafah.
Sama halnya seperti di Arafah, Yaqut juga mengecek sejumlah persiapan menjelang puncak haji 2024.
Di area terbuka yang menjadi tempat pelaksanaan mabit (bermalam) jemaah setelah menyelesaikan ibadah wukuf di Arafah, terdapat sejumlah bangunan toilet baru di Muzdalifah.
Ini menambah fasilitas baru untuk kebutuhan MCK bagi jemaah.
Baca juga: Tak Hanya untuk Jemaah Sakit, Safari Wukuf juga Difasilitasi untuk Jemaah Lansia Non Mandiri
Tapi keberadaan toilet-toilet itu berdampak pada berkurangnya space untuk jemaah yang mabit di sana.
Menurut Menag Yaqut, pembangunan toilet ini membuat area mabit di Muzdalifah berkurang hingga dua hektare.
Dari sebelumnya 0,54 meter persegi, kini hanya tinggal 0,29 meter persegi per jemaah.
"Tentu, dengan luas ini tidak memungkinkan jamaah untuk bisa nyaman (bermabit). Maka, kami ambil skema murur," kata Menag Yaqut.
Di sela kunjungannya, Gus Men juga berdiskusi dengan jajarannya dan mashariq perihal pelaksanaan skema murur.
Lewat skema ini, sebagian jemaah tidak bermalam di Muzdalifah.
Tapi hanya melintas saja dari atas bus untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Mina.
Soal penerapan murur, Kemenag sudah mengonsultasikannya kepada para ulama maupun sejumlah ormas Islam.
Baca juga: 235 Jemaah Haji Khusus Asal Makassar Sudah Terima Kartu Nusuk Untuk Wukuf
"Semua memberi dukungan atas pilihan ini. Demi kenyamanan dan keselamatan jamaah," ujarnya.
Potensi kepadatan jemaah di Muzdalifah memang jadi salah satu atensi Menag.
Di sana, dia sempat menanyakan antisipasi kepadatan jamaah selama Armuzna kepada pimpinan masyariq yang diwakili Amin Indragiri.
Di sisi lain, PPIH Arab Saudi sudah menyiapkan skema khusus jika kepadatan itu benar-benar terjadi.
"Jika memang kondisi stuck (padat), maka kami koordinasi dengan petugas di Arafah untuk menerapkan upaya percepatan pemberangkatan jemaah dari Arafah menuju Muzdalifah hingga ke Mina," kata Kasatops Armuzna PPIH Arab Saudi, Harun Al Rasyid. (Tribunnews.com/M Taufik/MCH 2024)