Jemaah Haji Bisa Kirim Banyak Oleh-oleh Dari Tanah Suci ke Kampung Lewat Jasa Paket, Catat Biayanya
Jemaah haji tidak perlu lagi khawatir belanja oleh-oleh sebanyak-banyaknya di Tanah Suci. Mereka bisa mengirimnya lewat jasa paket.
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan AS Kambie dari Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, MEKAH - Jemaah haji tidak perlu lagi khawatir belanja oleh-oleh sebanyak-banyaknya di Tanah Suci.
PT Pos Indonesia siap mengirim oleh-oleh jemaah haji dari Tanah Suci langsung di kampung halaman.
Setiap tahun, tradisi jemaah haji Indonesia membawa oleh-oleh dari Tanah Suci selalu menjadi pemandangan yang tak terelakkan.
Namun, keterbatasan ruang bagasi dan kabin pesawat sering kali menjadi kendala utama.
Sebagai solusi, banyak jemaah haji kini beralih menggunakan jasa pengiriman paket.
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, PT Pos Indonesia kini menyediakan layanan pengiriman paket bagi para jemaah haji di Makkah.
Layanan ini dihadirkan di setiap sektor tempat jemaah haji Indonesia ditempatkan di Kota Makkah, setelah sebelumnya sukses melayani di Madinah.
Baca juga: Jemaah Haji Puji Layanan Katering, Menu Bervariasi hingga Sesuai Selera Orang Indonesia
"Setelah melayani paket di Madinah, kami juga melayani jemaah haji di Makkah," ujar Hendrawan, petugas PT Pos Indonesia yang ditempatkan di Sektor 1 jemaah haji Indonesia, Kamis (13/6/2024).
Namun, untuk sementara, permintaan jasa paket dari jemaah haji di sektor 1 belum banyak.
Sektor 1 Makkah ini merupakan sektor terbesar di Makkah yang terdiri atas 47 kloter, 37 dari UPG Makassar, 9 dari BTH Batam, dan 1 dari SOC Solo.
"Yang jelas setiap hari ada dua dos," kata Hendrawan.
Baca juga: Antisipasi Jemaah Haji Indonesia Tak Bisa Masuk Arafah, Menag Yaqut Tagih 13 Ribu Smart Card
Menurutnya, minimnya permintaan ini kemungkinan karena para jemaah haji belum mengetahui adanya layanan paket dari PT Pos Indonesia.
Pihak PT Pos Indonesia optimis bahwa permintaan layanan paket akan meningkat seiring dengan bertambahnya informasi mengenai layanan ini yang tersebar di kalangan jemaah.
Sementara itu, di Madinah, sebelum semua jemaah haji dipindahkan ke Makkah, PT Pos Indonesia telah mengirimkan banyak paket.
Tarif yang dikenakan untuk pengiriman paket adalah 22 Riyal per kilogram, ditambah biaya pengepakan sebesar 15 Riyal.
Meski minat jemaah untuk mengirim paket cukup tinggi, ada beberapa barang yang tidak diperbolehkan untuk dikirim.
"Air Zamzam tidak bisa dikirim, begitu juga baterai, serta uang juga tidak boleh dimasukkan," jelas Hendrawan.
Dengan hadirnya layanan ini, diharapkan para jemaah haji dapat lebih mudah mengirimkan oleh-oleh mereka ke Tanah Air tanpa harus khawatir tentang keterbatasan ruang bagasi pesawat.
PT Pos Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik demi kenyamanan dan kepuasan para jemaah haji. (AS Kambie/ MCH 2024)