Jamaah Haji Menuju Arafah Setelah Zuhur
Rapat penentuan Hari Arafah (Qur'ah) menentukan mulai Minggu (14/11/2010) jamaah haji diberangkatkan secara bertahap ke Padang Arafah.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Rapat penentuan Hari Arafah (Qur'ah) menentukan mulai Minggu (14/11/2010) jamaah haji diberangkatkan secara bertahap ke Padang Arafah. Keesokkan harinya, Senin (15/11/2010) mereka akan melaksanakan wukuf sejak tengah hari hingga sore hari.
Wartawan Sriwijaya Post (grup Tribunnews.com), Muhammad Husin melaporkan langsung dari Mekkah mengatakan rapat yang diwarnai perdebatan panjang itu terkait dengan posisi jemaah yang mabit di kawasan Mina Jadid. Dimana lokasi Muzdalifah dekat dengan Mina, khususnya bagi beberapa kloter.
Selain itu, jemaah di Mina Jadid masih mempersoalkan apakah mengambil Nafar Awal atau Nafar Tsani, saat melontar Jumrah. Sebab jarak tenda di Mina dengan lokasi melontar (Jamarat) berjarak tidak kurang dari 6 km.
"Waktu itu mereka masih bingung karena jaraknya jauh," ujarnya.
Akhirnya, lanjut Husin, pimpinan rapat memutuskan, penentuan Nafar Awal atau pun Nafar Tsani setelah melihat situasi di lokasi Jamarat. Usai rapat Qur'ah dengan Amirulhaj, masing-masing ketua rombongan (Karom) dan para ketua regu menyebarkan hasil pertemuan tersebut pada jemaah. Termasuk penetapan Hari Raya Idul Adha versi kalender Kerajaan Arab Saudi.
"Alhasil, sebagian besar jemaah terlihat sibuk menghubungi keluarga di tanah air untuk menyampaikan pelaksanaan wukuf dan Idul Adha," tandasnya.
Tidak hanya itu, jamaah haji juga minta agar keluarga di tanah air berpuasa dan memberikan makanan kepada fakir miskin dan anak yatim."Penting kami sampaikan agar mereka tahu dan mengerti," kata salah seorang jemaah kepada Husin.
Jamaah, menurut Husin akan akan diangkut ke Muzdalifah setelah salat Maghrib untuk bermalam (mabit) hingga tengah malam yang selanjutnya menuju Mina. "Selanjutnya, Selasa (16/11/2010) pagi kami melontar jumrah," kata Husin.