Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

CIA Kirimkan Tim Bantu Pasukan Pemberontak Libya

CIA dikabarkan telah mengirimkan tim kecil operasi ke Libya dan membantu

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in CIA Kirimkan Tim Bantu Pasukan Pemberontak Libya
SYDNEY MORNING HERALD
Serangan kepada pasukan pro-Khadafi yang diluncurkan pasukan koalisi di jalan antara kota Benghazi dan Ajdabiya. 
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - CIA dikabarkan telah mengirimkan tim kecil operasi ke Libya dan membantu menyelamatkan seorang anggota awak pesawat jet tempur AS yang jatuh.

Demikian disampaikan Gedung Putih Rabu (30/3/2011), dikutip dari AP dan CNN. Lebih dari itu, turunnya tim CIA akan membantu "pemberontak yang mundur paska diserang pasukan Moammar Gadhafi".

Ahli Intelijen yang enggan namanya disebutkan mengatakan CIA akan mengirim tim untuk melakukan pembicaraan dengan oposisi dan menilai kekuatan dan kebutuhan pasukan pemberontak.

Pejabat Amerika dan mantan intelijen AS ini mengatakan pada AP tentang keterlibatan CIA di Libya. Dia mengataskan CIA membantu pilot pesawat tempur F-15E, yang pertama kali dijemput oleh pemberontak setelah kecelakaan tanggal 21 Maret.

Kemudian dikatakan, mengenai rencana mempersenjatai pasukan anti Gadhafi, Gedung Putih masih belum membuat keputusan. "Belum ada keputusan telah dibuat tentang menyediakan senjata kepada oposisi atau kepada kelompok-kelompok di Libya," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jay Carney.

Adalah The New York Times pertama kali melaporkan CIA telah mengirimkan tim agen CIA.

Dalam hal ini, CIA akan memimpin, seperti yang telah dilakukan di masa lalu, kala di Afghanistan setelah 11 September 2001 dan serangan teror menjelang invasi Irak pada tahun 2003.

Dalam program-program tindakan rahasia, petugas CIA bersama dengan pasukan operasi khusus dikirim dalam, memberikan senjata kepada pasukan oposisi untuk membantu memerangi Taliban di Afghanistan dan Saddam Hussein.

Berita Rekomendasi

"Gadhafi mengalahkan oposisi dan mampu mengancam perlawanan sipil," kata pejabat intelijen senior AS tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas