Lagu God Bless Amerika Iringi Kematian Osama bin Laden
Kematian Pimpinan kelompok teroris Al Qaeda, Osama bin Laden, disambut suka cita ribuan orang masyarakat Amerika.
Editor: Ade Mayasanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kematian Pimpinan kelompok teroris Al Qaeda, Osama bin Laden, disambut suka cita ribuan orang masyarakat Amerika. Masyarakat AS merayakan di dekat lokasi ground zero, yang menjadi saksi dari tindak terorisme Al Qaeda.
Berdasarkan pemberitaan situs CNN.com, Senin (2/5/2011) siang, mereka merayakan kematian Osama dengan bernyanyi God bless Amerika.
Seorang dari mereka, mantan petugas pemadam kebakaran Kota New York, yang harus pensiun dini akibat cidera dalam operasi penyelamatan tragedi menara kembar World Trade Center (WTC), merasa gembira mendengar kabar meninggalnya Osama.
"Ini sebuah perang, dan kita telah menang," ujarnya.
Bob Gibson, seorang pensiunan polisi, mengatakan dengan meninggalnya Obama, telah menjadi 'penutup' perang melawan terorisme. "Saya tidak pernah menyangka hari ini akan datang, bahwa kita akan menangkap atau membunuh Osama," ucapnya.
Kabar meninggalnya Obama, juga memberikan rasa lega bagi para korban aksi terorisme 9/11. Jim Riches, seorang bapak yang kehilanggan putranya dalam peristiwa tersebut, menilai meninggalnya Obama setimpal dengan kepergian putranya, yang seorang pemadam kebakaran tersebut. "Putra saya belum pulang hingga kini," katanya.
Pendapat yang nyaris sama juga dilontarkan oleh Presiden perkumpulan keluarga pesawat bernomor 93, yang ditunggangi oleh kelompok Osama dalam menghancurkan menara kembar.
"Ini merupakan berita penting buat kami juga untuk dunia. Ini tidak bisa menghilangkan duka kami, ataupun membawa pulang anggota keluarga kami. Tetapi ini menjadi tolak ukur, bahwa otak dibalik teror 9/11 sudah tak bisa menyebarkan kejahatannya lagi," katanya.