Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

NATO: Rezim Khadafi Telah Runtuh

Runtuhnya pemerintahan Khadafi, buntut serangan sengit pemberontak sejak pagi dari berbagai sudut mengepung Tripoli.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Harismanto
zoom-in NATO: Rezim Khadafi Telah Runtuh
Reuters
Para pengunjuk rasa Libya, Selasa (22/2/2011), mengibarkan bendera yang dulu digunakan sebelum masa pemerintahan Khadafy di atas sebuah gedung yang hangus terbakar di kota Tobruk, di Libya timur, yang telah jatuh ke tangan para pengunjuk rasa. 

TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS - Aliansi militer NATO, Minggu (21/8/2011) malam atau Senin (22/8/2011) pagi waktu Indonesia, menyatakan, pemerintahan Moammar Khadafi di Libya, yang sudah 42 tahun berkuasa, kini sudah runtuh.

Runtuhnya pemerintahan Khadafi, buntut serangan sengit pemberontak sejak pagi dari berbagai sudut mengepung Tripoli. Pertempuran demi merebut Tripoli berakhir dengan kemenangan para pemberontak.

"Apa yang kita lihat malam ini (waktu setempat, red), adalah rezim pemerintahan Khadafi runtuh. Ini adalah efek kumulatif, dari waktu ke waktu, kemampuan mengikis rezim," kata kepala juru bicara NATO Oana Lungescu kepada AFP.

Katanya, lebih dari 4.000 sasaran militer rusak atau hancur dalam empat bulan terakhir. Meski demikian, NATO membantah ikut dalam serangan tersebut. "Kami tidak mengambil bagian dalam koordinasi formal di lapangan," tegasnya.

Khadafi yang telah berkuasa sejak 1969, bersumpah tidak akan menyerah dan membual ia akan muncul sebagai pemenang atas dukungan masyarakat Tripoli. "Kami tidak akan mundur, apalagi menyerah. Kami akan muncul sebagai pemenang dalam pertempuran di Tripoli," tegas Khadafi.

Berulang kali Khadafi menyerukan dalam siaran audio terbaru di televisi setempat, bahwa ia tidak akan meninggalkan ibukota, Tripoli, dan bersumpah untuk melawan para pemberontak di garda terdepan. "Kami tidak akan meninggalkan Tripoli dalam pertempuran ini. Kami tidak menyerah. Dan oleh kasih karunia Allah, kita akan muncul sebagai pemenang," tegas Khadafi.

Namun kenyataannya, konvoi pemberontak yang tiba di Tripoli disambut dengan sorak-sorai penduduk. Beberapa di antaranya lari bersama mereka dan ada warga yang melakukan tembakan perayaan di udara.

Berita Rekomendasi

Sumber-sumber intelijen NATO melaporkan, sedikitnya lebih dari 1.000 orang tewas dalam baku tembak di sekitar Tripoli dalam 12 jam terakhir. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas