Tripoli Dikepung Lewat Operasi Mermaid
Pascatertangkapnya Saif Khadafi, putra Pemimpin Tertinggi Libya Moammar Khadafi, pemberontak Libya makin melancarkan pertempuran sengit ke Tripoli
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Harismanto
TRIBUNNEWS.COM, TRIPOLI - Pascatertangkapnya Saif Khadafi, putra Pemimpin Tertinggi Libya Moammar Khadafi, pemberontak Libya makin melancarkan pertempuran sengit ke Tripoli, dan berhasil menduduki pinggiran kota Tajura, Minggu (21/8/2011) atau Senin (22/8/2011) pagi waktu Indonesia.
Seperti dilansir AFP, pasukan pemberontak terus melaju menuju Tripoli dari berbagai sudut. Bala bantuan pun turun untuk bergabung dengan pasukan utama untuk dorongan kota terakhir guna menggulingkan pimpinan rezim pemerintah yang berkuasa 42 tahun, Moammar Khadafi.
"Kami tiba lewat laut ke ibukota Libya, yakni Tripoli, sangat awal pada Minggu pagi dan bergabung dengan yang lainnya untuk memulai serangan yang diberi sandi 'Mermaid'," kata pemimpin pemberontak kepada AFP.
Setelah berjuang dari barat, pemberontak lainnya tiba di ibukota dalam konvoi 100 kendaraan pada sore harinya dan disambut dengan sorak-sorai oleh penduduk. "Beberapa di antaranya berlari bersama mereka sementara yang lain menembakkan tembakan perayaan ke udara," kata seorang koresponden AFP.
Pemimpin pemberontak mengatakan mereka akan merebut dan menduduki Tripoli. Juru bicara pemberontak Melitan Abdullah mengatakan operasi rahasia pagi hari ini telah dilakukan lebih dari enam bulan setelah pemberontakan merubah strategi perang. Mereka meluncurkan serangan baru dari kantong mereka dari Misrata Barat, 200 kilometer (125 mil) dari Tripoli.
"Dari Misrata mencapai Tripoli ini fajar dari laut dan bergabung dengan pemberontak di Tripoli. Mereka sekarang berjuang bersama mereka, "kata juru bicara Abdullah Melitan kepada AFP.
Pemberontak juga merilis puluhan tahanan yang ditahan di Maya, 25 kilometer (15 mil) barat Tripoli. "Kami akan memasuki Tripoli dalam beberapa jam. Antara sekarang dan besok kami berharap akan menguasai Tripoli," kata komandan pemberontak Abdelhakim Belhaj.
"Perang sengit juga pecah di dekat hotel yang digunakan oleh media asing di pusat Tripoli," kata seorang koresponden AFP. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.