Gedung KBRI di Tripoli Bisa Digunakan Untuk Berlindung
Juru bicara Kemenlu RI, Michael Tene menyatakan keberadaan para WNI di ibu kota Libya itu terus dipantau melalui KBRI di Tunis, Tunisia
Penulis: Yudie Thirzano
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (kemenlu) RI menyatakan keberadaan 19 WNI yang ada di Tripoli, Libya dalam kondisi aman. Namun pihak pemerintah RI melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tunisia (negara tetangga Libya) mengingatkan WNI tetap berhati-hati.
Juru bicara Kemenlu RI, Michael Tene menyatakan keberadaan para WNI di ibu kota Libya itu terus dipantau melalui KBRI di Tunis, Tunisia. "Sejak Mmaret 2011 KBRI di Tripoli sudah ditutup. Sehingga sekarang ditangani KBRI di Tunis," jelas Michael.
Kendati disarankan untuk berlindung di dalam kediaman masing-masing, Michael mengungkapkan bahwa gedung KBRI di kota Tripoli, Libya masih bisa difungsikan untuk berlindung. "Bagi mereka yang bisa diminta bergerak ke Gedung KBRI yang masih dijaga oleh pegawai setempat, memang sudah tutup tapi masih ada pegawai yang menjaga. Bisa digunakan untuk berlindung," ujar Michael saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (23/8/2011) pagi.
Namun Michael tidak menyebutkan adanya petugas khusus keamanan yang berjaga di lokasi KBRI di Tripoli. Seperti diberitakan, kota Tripoli dikabarkan kembali bergejolak setelah pasukan pemberontak dikabarkan berhasil menguasai ibu kota Libya.
Aliansi militer NATO, Minggu (21/8/2011) malam atau Senin (22/8/2011) pagi WIB, menyatakan, pemerintahan Moammar Khadafi di Libya, yang sudah 42 tahun berkuasa, kini runtuh.
Runtuhnya pemerintahan Khadafi, buntut serangan sengit pemberontak sejak pagi dari berbagai sudut mengepung Tripoli. Pertempuran demi merebut Tripoli berakhir dengan kemenangan para pemberontak.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.